Kapal induk USS Cleveland dirancang untuk mengangkut marinir dan mengirim mereka ke medan perang. Tetapi, selama lima bulan mulai tanggal 21 Maret, kapal induk itu akan memimpin Program Kemitraan Pasifik, yaitu misi bantuan pelatihan dan kemanusiaan Angkatan Laut Amerika yang keenam.
USS Cleveland bersama kapal-kapal angkatan laut lain dari Amerika, Australia, Selandia Baru, dan Jepang akan mengunjungi negara-negara Pasifik untuk melatih pasukan di negara-negara itu dalam program penyelamatan bencana. Mereka juga akan bekerjasama dengan organisasi-organisasi penyelamatan lokal dan internasional untuk membuat rencana-rencana tanggapan darurat dan menyediakan layanan kesehatan dan bantuan pembangunan bagi masyarakat-masyarakat setempat. Sebuah regu helikopter dari Perancis dan tim dari Kanada, Singapura, dan Spanyol juga ikut.
Misi itu kebanyakan akan mengunjungi negara-negara pulau kecil tahun ini, Tonga, Vanuatu, Timor Leste, dan negara federasi Mikronesia. Misi itu juga akan melakukan persinggahan di Papua Nugini. Komandan misi itu Kapten Angkatan Laut Jesse Wilson mengatakan, "Tidak seorang pun dapat memperkirakan kapan dan di mana terjadinya bencana di wilayah itu. Jadi, apakah itu akan terjadi Tonga atau Vanuatu, kita harus punya perkiraan. Di semua negara ini kita harus bisa segera bertindak tanggap, sesuai dengan bentuk dan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang mungkin terjadi di negara-negara itu.”
Kapten Wilson mengatakan kapal-kapal dan awaknya itu, serta organisasi-organisasi penyelamatan sipil yang akan bekerjasama dengan mereka, juga akan membantu proyek-proyek yang sekarang ada di negara-negara tuan rumah, seperti membangun atau memperbaharui klinik, sekolah, dan fasilitas air minum. USS Cleveland bukan kapal rumah sakit, tetapi kapal itu punya klinik modern, dan bisa mengirim dokter dan perawat untuk merawat warga setempat, melakukan pemeriksaan gigi dan menyediakan fasilitas untuk pemeriksaan mata.
Kapten Wilson mengatakan walaupun Angkatan Laut memberikan dukungan dalam perang di Irak dan Afghanistan, memerangi perompak di lepas pantai Afrika dan melaksanakan puluhan pengiriman pasukan keamanan ke seluruh dunia, para pemimpinnya tetap percaya akan pentingnya melaksanakan misi-misi kemanusiaan seperti ini.
Program Kemitraan Pasifik sebagian diilhami oleh tsunami di Lautan Hindia pada tahun 2004, supaya Amerika dan negara-negara donor lainnya berkoordinasi secara lebih baik dengan negara-negara di kawasan itu dalam menanggapi bencana mendatang. Lima misi sebelumnya telah melayani 300.000 pasien di 13 negara dan berpartisipasi dalam 130 proyek pembangunan. Kapten Wilson mengatakan rencana untuk misi lain tahun depan sudah disiapkan.