Empat kapal nirawak merupakan tambahan terbaru dalam jajaran kekuatan Angkatan Laut Amerika. Mereka adalah Sea Hunter, Seahawk, Nomad, dan Ranger.
Komandan Angkatan Laut Amerika Jeremiah Daley menjelaskan kepada VOA tentang kapal-kapal yang merupakan divisi kapal pertama yang dioperasikan dari jarak jauh atau "perahu drone."
“Tidak ada air, tidak ada toilet. Kapal-kapal ini hanya dikemudikan masuk dan keluar pelabuhan oleh manusia untuk keselamatan.”
BACA JUGA: Kapal Perang AS Tiba di Lithuania di Tengah Konflik UkrainaDaley menambahkan, kapal nirawak ini masih diujicoba. Kelak kapal seperti ini akan memungkinkan Angkatan Laut berpatroli dengan lebih baik di Samudra Pasifik yang luasnya 165 juta kilometer persegi.
Jepang, Singapura, Korea Selatan dan China juga memiliki program untuk mengembangkan kapal tanpa pengemudi. Mantan pejabat tinggi Pentagon untuk Asia, Randy Schriver, mengatakan kapal drone sangat penting untuk mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dalam menghadapi militer China yang berkembang dan tegas.
“Ruang-ruang yang diperebutkan tentu bertambah. Dan menurut saya kendaraan otonom atau nirawak baik yang di dalam air atau di permukaan, lebih murah. Kapal-kapal ini tidak membahayakan nyawa para pelaut,” ujarnya.
Tetapi laporan pemerintah Amerika yang dirilis pada Juli memunculkan kekhawatiran apakah Angkatan Laut memahami dukungan logistik yang diperlukan untuk kapal-kapal ini.
James Siebens, cendekiawan dalam strategi pertahanan di Stimson Center, khawatir kapal-kapal ini akan menjadi target militer yang lebih menarik. Terlepas dari kekhawatiran itu, kata Siebens, kapal nirkemudi bisa menjadi sangat penting dalam menanggapi blokade China terhadap Taiwan.
Your browser doesn’t support HTML5
Dalam buku putihnya yang baru saja dirilis, Beijing tidak lagi berjanji tidak akan mengirim pasukan ke Taiwan, kemungkinan untuk mengambilalih pulau itu. Schriver menegaskan bahwa Amerika harus berinvestasi dalam alat-alat baru untuk menjaga perdamaian di jalur air terpenting di dunia itu.
“Tetapi pada titik ini kita juga perlu memikirkan bagaimana kita bisa menangkal tujuan politik musuh melalui penggunaan kekuatan. Dan kini, itu berarti menambah kemampuan, bukan mengurangi,” imbuhnya.
Laksamana Daley mengatakan kapal nirawak sepenuhnya harus diintegrasikan ke dalam militer Amerika dalam beberapa tahun ke depan. [ka/jm]