Anjing Pegang Peran Penting dalam Pengembangan Terapi Kanker

Kelli Quinones, petugas di rumah perawatan hewan Morris Animal Inn, Morristown, New Jersey, AS, bersama Ceili, anjing golden retriever, sedang berlatih di atas treadmill untuk anjing, 19 Juni 2014. (Foto: dok).

Barangkali seperti vonis mati ketika dokter mengatakan, Anda tidak punya harapan hidup panjang. Tapi itu yang didengar sejumlah pasien kanker, termasuk Emily Brown, warga kota Monument, Colorado. Ia berusia 11 tahun ketika dokter menyatakan, ia hanya punya waktu tiga bulan untuk hidup.

“Sulit untuk pergi tidur di malam hari karena saya tidak pernah tahu apakah besok pagi saya akan terbangun,” kata Emily.

Kanker tulang yang dideritanya telah menyebar dari tulang rusuk dan punggung ke paru-parunya. Satunya-satunya harapan adalah obat eksperimen, namun itu pun sebetulnya terapi yang dikembangkan untuk anjing.

“Saya tidak pernah mengira, anjing bisa kena kanker,” lanjutnya.

Sesungguhnya kanker sangat biasa dialami anjing sehingga dokter sering menggunakan anjing sebagai model untuk mengobati penyakit itu pada manusia.

Dr. Rodney Page adalah guru besar onkologi di Colorado State University dan direktut Pusat Studi Kanker pada Hewan Flint.

“Kanker pada pada anjing serupa pada manusia.”

Ini termasuk kanker payudara, kanker prostat dan melanoma.

Page mengatakan, secara genetika manusia dan anjing 95 persen identik, apalagi sistem kekebalannya,.

“Ada 400 hingga 500 penyakit pada anjing dan manusia yang identik.”

Saat ini ada sekitar 20 pusat medis yang melakukan uji klinik obat kanker pada anjing. Jika menjanjikan, obat-obat itu akan diujicobakan pada manusia. Sejauh ini sudah empat obat hasil studi pada anjing yang telah diujicobakan pada manusia.

Para ilmuwan saat ini juga sedang mempelajari 3.000 golden retriever, jenis anjing berbulu keemasan dan dikenal paling sering terkena kanker.Anjing-anjing itu diamati dari sejak lahir hingga mati. Para ilmuwan berharap, mereka bisa mengenal lebih jauh seluk-beluk penyakit kanker.

Your browser doesn’t support HTML5

Anjing Pegang Peran Penting untuk Pengembangan Terapi Kanker

Emily Brown merasa bahagia. Dua puluh tahun telah berlalu sejak ia dinyatakan tidak memilki harapan hidup panjang. Tumor di paru-parunya menghilang karena obat eksperimen itu, namun-parunya tidak dapat berfungsi 100 persen.

Berkat obat kanker untuk anjing yang dimanfaatkannya, Brown merasa memilki hubungan yang lebih erat dengan anjingnya, Getrude.

“Sungguh luar biasa. Anjing menyelamatkan hidup saya.” [ab/uh]

Sumber: http://NBC.com/Washington Post.com