Para pakar kesehatan telah menemukan cara mengobati pasien yang terkena lima jenis virus Ebola, yang salah satunya melanda Afrika barat dua tahun lalu.
Antibodi yang bisa menetralisir virus Ebola itu, diperoleh dari darah orang yang selamat dari wabah Ebola di Afrika Barat antara tahun 2013 sampai tahun 2016. Virus itu mengakibatkan kematian lebih dari 11.000, dari ke-29.000 orang yang terinfeksi di Liberia, Guinea dan Sierra Leone.
Virus itu diberi nama Ebola karena berasal dari kawasan di tepi sungai Ebola, di Kongo, yang dulu bernama Zaire, ketika terjadi wabah yang pertama kalinya tahun 1976.
Sejak itu terjadi lebih dari 20 kali wabah Ebola di Afrika, dan kini tercatat ada sembilan orang lagi yang terkena virus itu di Kongo. Tiga orang lainnya meninggal karena penyakit itu.
Kartik Chandran, dari fakultas kedokteran Albert Einstein berhasil menemukan antibodi yang melawan virus itu dan menjelaskannya dalam jurnal Cell.
Chandran optimis bahwa antibodi itu bisa digunakan untuk mengobati pasien yang terkena segala jenis virus Ebola. Katanya:
“Berdasarkan studi yang diadakan pada hewan bukan primata, saya optimistis bahwa antibodi itu bisa dipergunakan untuk melawan virus Ebola.”
Periset telah menemukan kira-kira 350 jenis antibodi dari contoh darah manusia, dan dua darinya bisa menetralisir tiga jenis virus Ebola dalam tabung percobaan.
Antibodi itu ternyata menghambat proses yang digunakan oleh virus Ebola untuk masuk dan berkembang biak dalam tubuh manusia.
Perusahaan obat Mapp Pharmaceutical kini sedang menguji-coba antibodi itu pada monyet, sebelum mencobakannya pada manusia.
Chandran mengatakan, antibodi manusia itu menyerang dan memusnahkan semua jenis virus Ebola yang kini diketahui. Kata Chandran lagi, sambil mengusahakan antibodi yang akan digunakan untuk mengobati pasien Ebola, ia membayangkan penggunaan vaksin yang dibuat dari antibodi itu untuk mencegah timbulnya wabah baru. [ii]