Perusahaan jasa pengiriman kargo asal Denmark, AP Moller-Maersk, pada Selasa (12/10) mengatakan telah mengalihkan kapal-kapalnya dari pelabuhan peti kemas terbesar di Inggris, Felixstowe, karena adanya kemacetan, sebagai dampak terbaru dari berbagai krisis yang melanda Inggris akhir-akhir ini.
Inggris sebelumnya telah menderita akibat harga BBM yang tidak terkendali, mengalami sejumlah kelangkaan barang, serta menemui masalah dalam pengiriman bahan bakar yang disebabkan berkurangnya jumlah pengemudi truk pengirim bahan bakar. Para ahli memperkirakan bahwa kontrol imigrasi pasca-Brexit dan pandemi COVID-19 disinyalir menjadi penyebab dari krisis yang melanda negara tersebut.
Felixstowe yang berada di Inggris timur sangat terpukul akan keputusan yang diambil oleh Maersk, sehingga menyebabkan perusahaan tersebut mengalihkan satu kapalnya setiap minggu dari dua atau tiga kapal yang biasa singgah di pelabuhan Inggris itu.
BACA JUGA: Atasi Kelangkaan, Inggris Pasok BBM Langsung ke SPBUJuru bicara perusahaan itu mengatakan kapal-kapal tersebut, yang masing-masing membawa ribuan kontainer, kini diarahkan ke pelabuhan-pelabuhan di Eropa seperti Rotterdam dan Antwerpen.
Kargo kemudian akan dimuat ke kapal-kapal yang lebih kecil yang bisa berlabuh di pelabuhan-pelabuhan lain di Inggris atau di Felixstowe ketika mulai ada ruang di sana. Juru bicara itu mengatakan Maersk berkomitmen mengirim barang ke Inggris untuk Black Friday dan Natal nanti.
Representatif Maersk Lars Mikael Jensen mengatakan kekurangan pengemudi truk telah memperlambat pergerakan peti kemas di Felixstowe, yang menangani lebih dari sepertiga volume peti kemas yang masuk ke Inggris.
“Kami harus membelokkan beberapa kapal yang lebih besar dari Felixstowe dan mengerahkan kapal-kapal yang lebih kecil untuk mengangkut kargo,” katanya. “Kami melakukannya sementara waktu selama musim panas, dan sekarang kami mulai melakukannya lagi,” tambah Jensen. (lt/ka)