Apa itu 'Penjual Minyak Ular' di Amerika?

Seorang penjual minyak ular sedang menunggu pelanggan (foto: ilustrasi).

Tukang tipu ada di mana-mana, dan istilah yang dipakai untuk menggambarkan kegiatan mereka juga macam-macam. Ada yang disebut “penjual jamu”, atau “tukang obat”.

Tapi di Amerika istilah yang biasa dipakai untuk penipu seperti itu adalah “snake oil vendor” atau penjual minyak ular. Dr Lydia Kang yang bekerja di Nebraska Medical Center menulis buku berjudul “Quackery; a brief history of the worst way to cure everything,” atau Penipuan, Kisah Singkat Obat Segala Obat.

Istilah “penjual minyak ular” digunakan di Amerika sejak abad ke-18 untuk menggambarkan pedagang keliling yang beroperasi dari kampung ke kampung, biasanya dengan menggunakan gerobak yang ditarik kuda. Ia memarkir kendaraannya di tengah pasar dan mulai berpidato untuk menjelaskan khasiat “obat” atau ramuan untuk mengobati berbagai penyakit.

Salah satu ramuan yang dijualnya adalah “minyak ular”, yang katanya bisa menyembuhkan penyakit mulai dari kulit gatal sampai encok dan bahkan kanker.

Kata dr. Lydia Kang, ”Istilah minyak ular digunakan untuk suatu produk palsu yang diiklankan dan dijual sebagai obat mujarab untuk banyak jenis penyakit. Tapi obat itu sama sekali tidak berfungsi dan tujuannya hanyalah untuk mendapat uang dengan mudah dari orang kampung yang tidak berpengetahuan.”

Istilah lain yang digunakan untuk tukang obat seperti itu adalah “charlatan”, yaitu orang yang hanya berminat untuk mendapat uang dengan mudah, walaupun sadar bahwa obat atau ramuan yang dijualnya itu tidak bermanfaat sama sekali.

Kata dr. Kang dalam penjelasan lewat jaringan televisi C-span, “Kisahnya dimulai dalam akhir abad ke-18, oleh orang yang bernama Clark Stanley, yang mengadakan pertunjukan keliling dengan menggunakan ular hidup yang dibunuhnya dan dimasukkan ke dalam panci air mendidih.”

Kata dr. Kang, setelah beberapa waktu, apa yang disebutnya lemak ular muncul di permukaan air dan dimasukkannya ke dalam botol-botol kecil yang dijualnya. Stanley mengklaim, “minyak ular” itu bisa mengobati banyak penyakit, mulai dari sakit persendian, kurang enak badan, kepala pusing dan lain-lain.

Stanley, kata dr.Kang, mendapat ide tentang ramuan minyak ular itu dari para pekerja China yang membangun jalan kereta api lintas Amerika dalam tahun 1800-an.

“Para pekerja itu membawa semacam obat yang dibuat dari sejenis ular air yang hidup di China untuk mengurangi rasa sakit pada persendian mereka. Lemak yang terdapat dalam daging ular air itu mengandung banyak asam lemak Omega-3 yang bisa mengurangi peradangan otot.”

Clark Stanley, kata dr.Kang, membuat sendiri apa yang disebutnya ramuan lemak ular itu, walaupun di Amerika tidak terdapat jenis ular air seperti yang ada di China. Yang ada adalah rattlesnake, sejenis ular berbisa yang hidup di kawasan beriklim panas dan lembab seperti di bagian barat tengah Amerika. Ular rattle atau ular derik itu tidak punya lemak seperti ular air di China, dan juga tidak punya asam lemak Omega-3.

Seiring dengan lewatnya waktu, istilah “snake oil vendor” juga digunakan dalam bidang politik untuk menggambarkan politikus yang pandai berpidato dan memberikan janji-janji yang tidak bisa dipenuhinya. (ii)