Sebuah aplikasi baru yang bisa membuat wajah tampak lebih kurus pada foto "selfie" menimbulkan keprihatinan akan masalah kesehatan dan citra tubuh.
SkinneePix, aplikasi baru untuk iPhone dan Android, dapat mengurangi bobot 2-6 kilogram secara virtual sehingga membuat wajah dan tubuh terlihat lebih langsing dalam foto yang diambil sendiri atau selfie.
"Kamera menambah bobot pada foto dan ketika mengambil selfie, Anda juga harus berurusan dengan pencahayaan dan sudut yang buruk, foto jarak dekat dan faktor-faktor lain yang membuat orang mengeluh bahwa foto tersebut bukan representasi akurat dari mereka," ujar Susan Green, salah satu pendiri perusahaan Pretty Smart Women di Phoenix, AS, yang menciptakan aplikasi tersebut.
Aplikasi tersebut awalnya dirancang untuk membantu orang dewasa yang kelebihan berat badan memiliki versi diri yang lebih langsing, namun Robin J. Phillips, juga pendiri perusahaan tersebut, mengatakan aplikasi itu juga memotivasi orang untuk menguruskan badan.
"Hal itu menjadi pengingat untuk bangkit dari kursi, mematikan televisi dan pergi berjalan kaki," ujarnya.
Namun sejumlah kritik khawatir aplikasi seharga US$1,99 itu dapat mendorong citra tubuh yang tidak sehat.
Lauren Dickson, seorang pekerja sosial untuk klinik kelainan pola makan dan kecanduan di Pusat Adiksi dan Kesehatan Mental di Toronto, mengatakan aplikasi itu salah satu dari banyak faktor yang dapat berkontribusi mendorong orang dewasa muda mengembangkan kelainan pola makan.
"Media jelas memiliki dampak pada orang-orang untuk mengembangkan kelainan tersebut, meski bukan satu-satunya variable. Mayoritas perempuan muda tidak akan mengalami kelainan pola makan karena aplikasi semacam ini, namun beberapa mungkin lebih rentan dan hal itu dapat berkontribusi," ujarnya.
Green mengatakan penurunan bobot secara virtual dalam aplikasi tersebut mencapai 7,5 kilogram dan aplikasi tersebut hanya fokus pada wajah, bukannya seluruh tubuh.
"Saya paham orang dapat memiliki masalah pencitraan tubuh dan kami tidak mencoba berkontribusi dengan cara apapun," ujarnya.
Aplikasi-aplikasi lain dapat juga menambah atau mengurangi bobot, termasuk salah satunya disebut FatBooth. (Reuters)
"Kamera menambah bobot pada foto dan ketika mengambil selfie, Anda juga harus berurusan dengan pencahayaan dan sudut yang buruk, foto jarak dekat dan faktor-faktor lain yang membuat orang mengeluh bahwa foto tersebut bukan representasi akurat dari mereka," ujar Susan Green, salah satu pendiri perusahaan Pretty Smart Women di Phoenix, AS, yang menciptakan aplikasi tersebut.
Aplikasi tersebut awalnya dirancang untuk membantu orang dewasa yang kelebihan berat badan memiliki versi diri yang lebih langsing, namun Robin J. Phillips, juga pendiri perusahaan tersebut, mengatakan aplikasi itu juga memotivasi orang untuk menguruskan badan.
"Hal itu menjadi pengingat untuk bangkit dari kursi, mematikan televisi dan pergi berjalan kaki," ujarnya.
Namun sejumlah kritik khawatir aplikasi seharga US$1,99 itu dapat mendorong citra tubuh yang tidak sehat.
Lauren Dickson, seorang pekerja sosial untuk klinik kelainan pola makan dan kecanduan di Pusat Adiksi dan Kesehatan Mental di Toronto, mengatakan aplikasi itu salah satu dari banyak faktor yang dapat berkontribusi mendorong orang dewasa muda mengembangkan kelainan pola makan.
"Media jelas memiliki dampak pada orang-orang untuk mengembangkan kelainan tersebut, meski bukan satu-satunya variable. Mayoritas perempuan muda tidak akan mengalami kelainan pola makan karena aplikasi semacam ini, namun beberapa mungkin lebih rentan dan hal itu dapat berkontribusi," ujarnya.
Green mengatakan penurunan bobot secara virtual dalam aplikasi tersebut mencapai 7,5 kilogram dan aplikasi tersebut hanya fokus pada wajah, bukannya seluruh tubuh.
"Saya paham orang dapat memiliki masalah pencitraan tubuh dan kami tidak mencoba berkontribusi dengan cara apapun," ujarnya.
Aplikasi-aplikasi lain dapat juga menambah atau mengurangi bobot, termasuk salah satunya disebut FatBooth. (Reuters)