Apotek Rumah Sakit AS Menjatah Obat karena Kelangkaan Masih berlangsung

Contoh obat untuk diabetes, Ozempic, dalam foto yang diambil pada 1 Juli 2023. (Foto: AP/David J. Phillip)

Hampir sepertiga dari apotek rumah sakit Amerika Serikat mengatakan terpaksa menjatah, menunda atau membatalkan perawatan akibat kekurangan obat yang saat ini terjadi di AS mendekati titik tertinggi sepanjang masa, demikian menurut sebuah survei yang dirilis pada Kamis (10/8).

Kekurangan ini khususnya sangat kritis untuk obat kemoterapi yang digunakan dalam rejimen pengobatan kanker, dengan lebih dari separuh dari 1.123 apotek yang disurvei mengatakan mereka harus membatasi penggunaan pengobatan tersebut.

Survei dilakukan antara 23 Juni dan 14 Juli oleh American Society of Health-System Pharmacists (ASHP), sebuah asosiasi yang mewakili lebih dari 60.000 apotek dan teknisi di bidang kesehatan.

Kondisi kekurangan obat tersebut mencakup terapi vital seperti steroid, perawatan kanker dan antibiotik.

BACA JUGA: Eris Merebak, CDC AS Tak Lihat Pergeseran Besar dalam Varian COVID 

Menurut survei, meskipun lonjakan permintaan menyebabkan kelangkaan jangka pendek seperti obat untuk diabetes, Ozempic, kekurangan yang paling parah dan terus-menerus didorong oleh faktor ekonomi termasuk persaingan harga yang ekstrem di antara pembuat obat generik.

"Menjual dengan harga termurah telah menyebabkan perlombaan ke arah bawah, yang pada dasarnya melemahkan investasi apa pun dalam kualitas dan manufaktur," kata Michael Ganio, direktur senior praktik dan kualitas farmasi di ASHP.

Jumlah obat-obatan AS yang mengalami kekurangan - 309 pada akhir kuartal kedua - sudah mendekati puncak dalam periode 10 tahun, menurut asosiasi, dibandingkan dengan jumlah tertinggi sepanjang masa yang mencapai 320 obat. [my/jm]