Apple menawarkan daur ulang gratis semua produk bekasnya dan berjanji untuk memberdayakan semua toko, kantor dan pusat datanya dengan energi terbarukan untuk mengurangi polusi yang disebabkan oleh perangkat dan layanan online miliknya.
Produsen iPhone dan iPad itu membeberkan rencananya untuk membangun Apple Inc. yang lebih ramah lingkungan dengan bagian lingkungan di situs perusahaan tersebut yang diluncurkan pada hari Senin. Selain itu perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, itu menambah penggunaan energi matahari dan angina sambil mengirimkan lebih sedikit sampah elektronik ke tempat pembuangan sampah.
Apple telah mendistribusikan kartu di beberapa tokonya untuk ditukarkan dengan iPhone dan iPod yang masih mempunyai nilai jual. Sekarang, semua toko-tokonya akan mendaur ulang semua produk Apple tanpa mengenakan biaya. Kartu hadiah atau gift card tidak akan diberikan untuk semua produk daur ulang.
Penawaran ini mencakup beragam elektronik yang tidak semestinya di buang ke tempat pembuangan sampah karena racun yang dikandungnya. Dalam tujuh tahun terakhir, Apple telah menjual lebih dari 1 milyar iPhone, iPod, iPad dan komputer Mac.
Prakarsa baru ini, dijadwalkan untuk merayakan Hari Bumi yang jatuh pada hari Selasa, dan untuk memposisikan Apple sebagai sahabat lingkungan di tengah keriuhan perangkat teknologi dan layanan internet yang menyedot listrik lebih banyak dari pembangkit listrik yang terutama digerakkan oleh gas dan batu bara.
Produk dan layanan teknologi bertanggungjawab atas 2 persen emisi di seluruh dunia pada tahun 2012, kurang lebih sama dengan industri penerbangan, menurut statistik yang dikutip oleh kelompok perlindungan linkungan Greenpeace dalam sebuah laporan yang diluncurkan awal bulan ini. Beberapa permintaan listrik besar datang dari pusat-pusat data raksasa yang menaungi tumpukan komputer yang memproses permintaan pencarian, peyimpanan foto dan email dan stream video.
Layanan online ini, seringkali disebut sebagai "cloud computing,'' secara kolektif mengkonsumsi lebih banyak listrik daripada lima negara yaitu China, AS, Jepang, India dan Rusia.
Sebagai perusahaan teknologi terbesar di dunia, Apple mencoba untuk memberikan solusi ramah lingkungan daripada masalah bagi lingkungan.
"Yang ingin perusahaan lakukan adalah menggunakan semua inovasi kami dan semua keahlian kami untuk membuat planet kita lebih aman dan membuat lingkungan kita lebih baik,'' Lisa Jackson, VP Apple untuk langkah-langkah yang berkaitan dengan lingkungan hidup, mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Senin. Jackson memimpin Environmental Protection Agency di bawah administrasi Presiden Barack Obama sebelum bergabung dengan Apple Juni lalu.
CEO Apple Tim Cook menggarisbawahi komitmen perusahaannya dengan memproduksi sebuah video berdurasi 1 menit, 44 detik tentang upaya-upaya perusahaan tersebut untuk melindungi lingkungan. "Bagi kami, untuk menjadi lebih baik adalah fenomena alam," kata Cook dalam video tersebut.
Kampanye tersebut tampaknya bukan hanya sekedar pertunjukkan humas, berdasarkan pujian tinggi Greenpeace untuk Apple dalam ulasan terbaru tentang tanggungjawab lingkungan industri teknologi.
Di antara 19 perusahaan yang disebutkan di laporan tersebut, Greenpeace mendeskripsikan Apple sebagai "perusahaan paling inovatif dan paling agresif dalam mencapai komitmennya menjadi 100 persen digerakkan dengan energi terbarukan.'' Greenpeace juga memberikan nilai tinggi bagi rival Apple, Google Inc., dan Facebook Inc., yang membuat salah satu app paling populer di iPhone dan iPad.
Keempat pusat data Apple, yang terletak di North Carolina, Oregon, Nevada dan California, sudah bergantung sepenuhnya pada energi terbarukan, kata perusahaan tersebut. Listrik yang digunakan berasal dari berbagai sumber alternatif, termasuk biogas, begitu juga tenaga angin, matahari dan air.
Ini berarti kapanpun orang-orang berinteraksi dengan iTunes store milik Apple, mengirimkan pesan atau berkomunikasi dengan video chat, mereka bisa "merasa nyaman karena tidak menambahkan polusi karbon ke atmosfir,'' kata Jackson.
Sekitar 94 persen tenaga yang digunakan di kantor Apple di dunia sekarang menggunakan sumber energi terbarukan, meningkat sebanyak 35 persen dari tahun 2010, menurut perusahaan tersebut. Apple membangun kantor pusat seluas 0,26 juta meter persegi di Cupertino yang hanya akan menggunakan energi terbarukan ketika siap dihuni pada tahun 2016.
Sekitar 120 toko Apple di AS, atau hampir setengah jumlah total toko Apple di negara tersebut, sepenuhnya menggunakan energi terbarukan. Perusahaan tersebut tidak merinci tenggat waktu untuk memenuhi tujuan mereka mengubah 300 toko lainnya di seluruh dunia untuk menggunakan energi terbarukan.
Apple telah mendistribusikan kartu di beberapa tokonya untuk ditukarkan dengan iPhone dan iPod yang masih mempunyai nilai jual. Sekarang, semua toko-tokonya akan mendaur ulang semua produk Apple tanpa mengenakan biaya. Kartu hadiah atau gift card tidak akan diberikan untuk semua produk daur ulang.
Penawaran ini mencakup beragam elektronik yang tidak semestinya di buang ke tempat pembuangan sampah karena racun yang dikandungnya. Dalam tujuh tahun terakhir, Apple telah menjual lebih dari 1 milyar iPhone, iPod, iPad dan komputer Mac.
Prakarsa baru ini, dijadwalkan untuk merayakan Hari Bumi yang jatuh pada hari Selasa, dan untuk memposisikan Apple sebagai sahabat lingkungan di tengah keriuhan perangkat teknologi dan layanan internet yang menyedot listrik lebih banyak dari pembangkit listrik yang terutama digerakkan oleh gas dan batu bara.
Produk dan layanan teknologi bertanggungjawab atas 2 persen emisi di seluruh dunia pada tahun 2012, kurang lebih sama dengan industri penerbangan, menurut statistik yang dikutip oleh kelompok perlindungan linkungan Greenpeace dalam sebuah laporan yang diluncurkan awal bulan ini. Beberapa permintaan listrik besar datang dari pusat-pusat data raksasa yang menaungi tumpukan komputer yang memproses permintaan pencarian, peyimpanan foto dan email dan stream video.
Layanan online ini, seringkali disebut sebagai "cloud computing,'' secara kolektif mengkonsumsi lebih banyak listrik daripada lima negara yaitu China, AS, Jepang, India dan Rusia.
Sebagai perusahaan teknologi terbesar di dunia, Apple mencoba untuk memberikan solusi ramah lingkungan daripada masalah bagi lingkungan.
"Yang ingin perusahaan lakukan adalah menggunakan semua inovasi kami dan semua keahlian kami untuk membuat planet kita lebih aman dan membuat lingkungan kita lebih baik,'' Lisa Jackson, VP Apple untuk langkah-langkah yang berkaitan dengan lingkungan hidup, mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Senin. Jackson memimpin Environmental Protection Agency di bawah administrasi Presiden Barack Obama sebelum bergabung dengan Apple Juni lalu.
CEO Apple Tim Cook menggarisbawahi komitmen perusahaannya dengan memproduksi sebuah video berdurasi 1 menit, 44 detik tentang upaya-upaya perusahaan tersebut untuk melindungi lingkungan. "Bagi kami, untuk menjadi lebih baik adalah fenomena alam," kata Cook dalam video tersebut.
Kampanye tersebut tampaknya bukan hanya sekedar pertunjukkan humas, berdasarkan pujian tinggi Greenpeace untuk Apple dalam ulasan terbaru tentang tanggungjawab lingkungan industri teknologi.
Di antara 19 perusahaan yang disebutkan di laporan tersebut, Greenpeace mendeskripsikan Apple sebagai "perusahaan paling inovatif dan paling agresif dalam mencapai komitmennya menjadi 100 persen digerakkan dengan energi terbarukan.'' Greenpeace juga memberikan nilai tinggi bagi rival Apple, Google Inc., dan Facebook Inc., yang membuat salah satu app paling populer di iPhone dan iPad.
Keempat pusat data Apple, yang terletak di North Carolina, Oregon, Nevada dan California, sudah bergantung sepenuhnya pada energi terbarukan, kata perusahaan tersebut. Listrik yang digunakan berasal dari berbagai sumber alternatif, termasuk biogas, begitu juga tenaga angin, matahari dan air.
Ini berarti kapanpun orang-orang berinteraksi dengan iTunes store milik Apple, mengirimkan pesan atau berkomunikasi dengan video chat, mereka bisa "merasa nyaman karena tidak menambahkan polusi karbon ke atmosfir,'' kata Jackson.
Sekitar 94 persen tenaga yang digunakan di kantor Apple di dunia sekarang menggunakan sumber energi terbarukan, meningkat sebanyak 35 persen dari tahun 2010, menurut perusahaan tersebut. Apple membangun kantor pusat seluas 0,26 juta meter persegi di Cupertino yang hanya akan menggunakan energi terbarukan ketika siap dihuni pada tahun 2016.
Sekitar 120 toko Apple di AS, atau hampir setengah jumlah total toko Apple di negara tersebut, sepenuhnya menggunakan energi terbarukan. Perusahaan tersebut tidak merinci tenggat waktu untuk memenuhi tujuan mereka mengubah 300 toko lainnya di seluruh dunia untuk menggunakan energi terbarukan.