Kalangan aktivis hak kaum gay di Amerika merayakan sejumlah kemenangan perundang-undangan dan hukum dalam isu perkawinan sesama jenis.
Sorakan terdengar diluar gedung parlemen Arizona setelah Gubernur Jan Brewer mem-veto sebuah RUU yang sedianya mengizinkan pemilik usaha menolak layanan bagi orang gay dan lesbian berdasarkan keyakinan agama mereka.
Sejak diloloskan oleh parlemen Arizona, RUU itu semakin mendapat tentangan dari banyak perusahaan besar dan kelompok HAM. Tetapi para pendukungnya mengatakan RUU itu dirancang untuk melindungi bisnis seperti toko roti, toko bunga dan fotografer pernikahan yang mungkin menentang perkawinan sesama jenis.
Senator Arizona Steve Yarbrough mengatakan RUU itu bertujuan melindungi hak orang untuk menjalankan agama secara bebas.
Yarbrough mengatakan, “Kepada para penentang yang menyebutnya sebagai RUU diskriminasi terhadap orang gay, itu sangat tidak akurat.”
RUU kontroversial itu gagal di Arizona, sementara para pendukung hak orang gay juga merayakan putusan pengadilan federal di empat negara bagian yang membatalkan larangan terhadap perkawinan sesama jenis.
Di Texas, Nicole Dimetman dan pasangannya memenangkan gugatan mereka setelah seorang hakim federal memerintahkan negara bagian itu agar berhenti memberlakukan UU larangan perkawinan sesama jenis yang telah berjalan 11 tahun. Dimetman mengatakan larangan itu melanggar konstitusi Amerika yang menjamin kesetaraan hak.
“Semua orang setara dan konstitusi Amerika menjamin perlindungan terhadap kesetaraan hak, tetapi kini hal itu dinyatakan secara eksplisit dan negara bagian tidak bisa melakukan diskriminasi terhadap kami,” kata Dimetman.
Tetapi Jaksa Agung Texas Greg Abbott mengatakan ia akan mengajukan banding terhadap putusan pengadilan itu.
Abbott mengatakan, “Ini adalah isu dimana ada dukungan di kedua belah pihak, dan seperti disebutkan pengadilan, keputusan itu hanyalah satu langkah menuju penyelesaian atas masalah ini.”
Ada 17 negara bagian dan Washington DC yang mengakui perkawinan sesama jenis. Para analis politik mengatakan sengketa hukum terkait berbagai UU negara bagian yang melarang perkawinan itu tampaknya akan diputuskan oleh Mahkamah Agung Amerika.
Sejak diloloskan oleh parlemen Arizona, RUU itu semakin mendapat tentangan dari banyak perusahaan besar dan kelompok HAM. Tetapi para pendukungnya mengatakan RUU itu dirancang untuk melindungi bisnis seperti toko roti, toko bunga dan fotografer pernikahan yang mungkin menentang perkawinan sesama jenis.
Senator Arizona Steve Yarbrough mengatakan RUU itu bertujuan melindungi hak orang untuk menjalankan agama secara bebas.
Yarbrough mengatakan, “Kepada para penentang yang menyebutnya sebagai RUU diskriminasi terhadap orang gay, itu sangat tidak akurat.”
RUU kontroversial itu gagal di Arizona, sementara para pendukung hak orang gay juga merayakan putusan pengadilan federal di empat negara bagian yang membatalkan larangan terhadap perkawinan sesama jenis.
Di Texas, Nicole Dimetman dan pasangannya memenangkan gugatan mereka setelah seorang hakim federal memerintahkan negara bagian itu agar berhenti memberlakukan UU larangan perkawinan sesama jenis yang telah berjalan 11 tahun. Dimetman mengatakan larangan itu melanggar konstitusi Amerika yang menjamin kesetaraan hak.
“Semua orang setara dan konstitusi Amerika menjamin perlindungan terhadap kesetaraan hak, tetapi kini hal itu dinyatakan secara eksplisit dan negara bagian tidak bisa melakukan diskriminasi terhadap kami,” kata Dimetman.
Tetapi Jaksa Agung Texas Greg Abbott mengatakan ia akan mengajukan banding terhadap putusan pengadilan itu.
Abbott mengatakan, “Ini adalah isu dimana ada dukungan di kedua belah pihak, dan seperti disebutkan pengadilan, keputusan itu hanyalah satu langkah menuju penyelesaian atas masalah ini.”
Ada 17 negara bagian dan Washington DC yang mengakui perkawinan sesama jenis. Para analis politik mengatakan sengketa hukum terkait berbagai UU negara bagian yang melarang perkawinan itu tampaknya akan diputuskan oleh Mahkamah Agung Amerika.