Arkeolog Kamboja Temukan Belasan Patung Berusia Ratusan Tahun

  • Associated Press

FILE - Foto selebaran yang disediakan oleh Apsaras National Authority ini menunjukkan patung batu pasir berusia ratusan tahun yang sedang diukur di Angkor Thom di Kamboja, 24 Oktober 2024. (Phouk Chea/Apsaras National Authority via AP)

Ketika menemukan patung-patung itu, tim arkeolog sebenarnya sedang mengkaji struktur gerbang kuno dan mencari batu-batu yang jatuh di sekitar portal di sisi utara Angkor Thom, salah satu dari empat pintu masuk ke kompleks tersebut.

Para arkeolog di Kamboja menemukan belasan patung-patung batu pasir berusia ratusan tahun dalam sebuah “penemuan yang luar biasa” di Situs Warisan Dunia Angkor di dekat kota Siem Reap, menurut otoritas pada hari Rabu (30/10).

Long Kosal, juru bicara Otoritas Nasional Apsara, lembaga pemerintah yang mengawasi taman arkeologi itu mengatakan patung-patung yang menggambarkan “penjaga pintu” itu ditemukan pekan lalu di dekat gerbang utara yang mengarah ke Istana Kerajaan abad ke-11 di Angkor Thom, ibu kota terakhir Kekaisaran Khmer.

Ketika menemukan patung-patung itu, tim arkeolog sebenarnya sedang mengkaji struktur gerbang kuno dan mencari batu-batu yang jatuh di sekitar portal di sisi utara Angkor Thom, salah satu dari empat pintu masuk ke kompleks tersebut.

Patung-patung itu menggambarkan para penjaga yang berdiri tegak dan memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari sekitar 1 hingga 1,1 meter. Patung-patung tersebut ditemukan terkubur di kedalaman hingga 1,4 meter dan beberapa di antaranya memiliki kondisi yang sangat baik. Arkeolog Sorth Chanthorn mengatakan masing-masing patung menampilkan ornamen rambut wajah yang khas dan menambah keunikannya.

Otoritas Nasional Apsara mengatakan “para ahli percaya patung-patung penjaga pintu ini mencontohkan Gaya Khneang, sesuai dengan periode pembangunan istana abad ke-11.”

UNESCO Tetapkan Tamang Arkeologi Angkor Sebagai Situs Warisan Dunia

Angkor Thom merupakan bagian dari Taman Arkeologi Angkor, sebuah kompleks yang terbentang seluas 400 kilometer persegi dan dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1992. Kompleks ini merupakan salah satu tujuan wisata paling populer di Asia Tenggara.

Di dalamnya terdapat reruntuhan ibu kota Kekaisaran Khmer dari abad ke-9 hingga ke-15, termasuk kuil Angkor Wat.

Kementerian Pariwisata Kamboja mengatakan situs yang terletak di dekat Siem Reap, sekitar 320 kilometer barat laut ibu kota, Phnom Penh, menarik lebih dari 500.000 pengunjung internasional pada paruh pertama tahun 2024.

Penggalian arkeologi tersebut merupakan proyek kolaborasi antara Apsara dan Tim Pemerintah China-Kamboja Untuk Melindungi Angkor, kata Apsara. Setelah ditemukan, tim arkeologi mendokumentasikan posisi seluruh patung dan kemudian memidahkannya untuk dibersihkan dan direstorasi. Patung-patung itu akan dikembalikan ke lokasi aslinya.

Penjarahan

Banyak harta karun budaya Khmer yang dijarah selama periode panjang perang saudara dan ketidakstabilan ketika Kamboja diperintah oleh rezim komunis Khmer Merah yang brutal pada tahun 1970-an.

Kamboja telah diuntungkan sebuah tren dalam beberapa dekade terakhir ini berupa pemulangan harta karun seni dan arkeologi yang diambil dari tanah air mereka. Pada bulan Agustus, negara ini merayakan kembalinya puluhan artefak dari museum dan koleksi pribadi di luar negeri.

Namun, Kamboja juga mendapat kecaman atas upaya pembersihan situs Angkor, yang melibatkan relokasi ribuan keluarga dalam apa yang dikecam oleh Amnesty International sebagai “pelanggaran berat terhadap hukum hak asasi manusia internasional.”

Pada pertemuannya di bulan Juli, Komite Warisan Dunia PBB merekomendasikan agar Kamboja mengundang tim ahli baru untuk memantau situasi tersebut. [th/em]