Carla Saenz bersepeda 13 kilometer setiap hari dari rumah ke kantor sejak setahun yang lalu. Ia tinggal di bagian utara Washington DC dan bekerja di sebuah organisasi kesehatan Amerika dekat dengan Gedung Putih. Carla berkata, “Bersepeda adalah cara paling menyenangkan dan efisien untuk berangkat dan pulang kerja, saat pulang agak menanjak dan ini cara yang baik untuk tetap fit.”
Carla ikut dalam kegiatan “Bike to Work Day”. Tahun ini peserta yang mendaftar mencapai lebih dari 10 ribu orang, pendaftaran paling banyak sejak 55 tahun kegiatan ini berlangsung. Panitia acara dari Washington Area Bicyclist Association (WABA) mengatakan tingginya minat bersepeda disebabkan oleh banyak hal.
Daniel Hoagland adalah seorang duta sepeda dari WABA, ia berkata, “Washington DC menambah jalur sepeda di jalan yang membuat banyak peseda merasa lebih aman bersepeda di jalan raya. Selain itu harga bensin yang tinggi dan sesaknya kereta bawah tanah membuat orang lebih melirik sepeda untuk bepergian.” Kota Washington DC juga dinilai sebagai salah satu kota sepeda yang terbaik di Amerika Serikat.
Bike to Work Day diadakan untuk mendorong warga Washington DC untuk memakai sepeda sebagai alat transportasi utama. Peserta bisa mendapatkan kaos bertuliskan Bike to Work Day 2011 gratis dari panitia, mendapatkan layanan perbaikan sepeda yang disponsori oleh toko sepeda lokal, mendaftarkan diri untuk lomba sepeda dan memperoleh banyak barang gratis lain yang ditawarkan di 49 Pit Stop atau pusat pertemuan yang tersebar di seluruh Washington dan sekitarnya.
Suasana di Pit Stop utama di pusat kota ini sangat positif, pesepeda lalu lalang menuntun sepeda mereka berpakaian seperti Lance Armstrong lengkap dengan spion kecil atau tas sepeda yang unik. Mereka juga bertukar tips atau jalur sepeda favorit atau hanya ngobrol menyampaikan kekaguman atas keunikan sepeda atau penampilan pesepeda lain. Seperti Carla yang memakai rok panjang dan berpenampilan serasi dengan sepeda antiknya.
Walau DC sudah mengalami banyak perbaikan dalam menyediakan sarana bagi pesepeda, menurut Carla, pengemudi mobil yang agresif masih membuatnya cemas.
”Banyak pengemudi yang tidak memperhatikan jalan bahkan mengirim sms sambil nyetir. Kalau merekat tidak ngebut, bagi mobil lain mereka hanya paling membuat kecelakaan kecil tapi bila menabrak pesepeda, nyawa taruhannya,” ujar Carla.
Untuk menunjang program promosi bersepeda, pesepeda harus belajar cara aman bersepeda sementara pengendara mobil belajar rela berbagi jalan dengan alat transportasi roda dua yang semakin banyak bermunculan di jalan-jalan kota Washington DC ini.