Tim SAR hari Senin menyelamatkan 114 pekerja keluar dari sebuah tambang batu bara di Tiongkok, dan masih mencari 39 lainnya setelah mereka terperangkap dibawah tanah selama lebih dari seminggu.
Tim SAR hari Senin menemukan sembilan penambang dalam keadaan hidup di lokasi tambang Wangjialing di propinsi Shanxi di Tiongkok utara setelah para penambang menghabiskan 179 jam di lorong bawah tanah yang banjir.
Beberapa jam kemudian, puluhan korban selamat lainnya muncul dari lorong itu dengan tubuh diusung dan tertutup selimut.
Para korban selamat harus melewati rasa haus yang parah selama penderitaan mereka. Salah satu penambang melaporkan bahwa air di saluran itu terlalu kotor untuk di minum.
Para pejabat lokal menyebut operasi SAR itu “sebuah keajaiban”. Industri pertambangan Tiongkok termasuk yang menelan paling banyak korban di dunia.
Sektiar 3.000 orang bekerja sejak kejadian tanggal 28 Maret itu untuk memompa air keluar dari lorong sehingga tim SAR bisa mencapai 152 penambang yang terperangkap. Pihak berwenang mengatakan tambang batu bara itu sepertinya kebanjiran setelah penambang memasuki lorong tua yang sempat menampung banyak air.