22 Tahanan Politik Birma Mogok Makan

Para tahanan yang mendapatkan amnesti di penjara Insein di Rangoon (17/5).

Para pemogok itu telah mengeluarkan daftar tuntutan termasuk perbaikan makanan, perawatan kesehatan dan hak menerima pengunjung.

Organisasi-organisasi HAM mengatakan paling sedikit 22 tahanan politik Birma sekarang turut dalam mogok makan yang mulai dengan kelompok kecil wanita di penjara Insein pekan lalu.

Kelompok-kelompok itu mengatakan pemogokan mulai sebagai protes menentang pemberian amnesti penjara yang diberitakan luas oleh pemerintah baru, yang membebaskan hanya 47 orang dari sekitar 2.200 tahanan politik. Mereka mengatakan pemogok itu telah mengeluarkan daftar tuntutan termasuk perbaikan makanan, perawatan kesehatan dan hak menerima pengunjung.

Pemogokan itu pertama kali dilaporkan oleh Perhimpunan Bantuan bagi Tahanan Politik di Birma, kelompok yang berbasis di Thailand. Kampanye Amerika untuk Birma, yang berbasis di Washington DC, menyerukan hari Senin agar masyarakat internasional memberi perhatian yang lebih besar pada pemogokan itu.

Pemogokan itu kabarnya diikuti oleh para anggota berbagai organisasi, termasuk Liga Demokrasi Nasional Aung San Suu Kyi, Federasi Serikat Mahasiswa Seluruh Birma, kelompok Mahasiwa Angkatan-88 yang mengatur protes tahun 1988, dan sebuah kelompok biarawan yang melancarkan protes bulan September tahun 2007.