Gedung Putih pada hari Senin (1/5) memperkirakan ada 100.000 korban di pihak Rusia sejak Desember 2022, termasuk lebih dari 20.000 orang yang tewas, seiring keberhasilan pasukan Ukraina menangkis serangan besar-besaran pasukan Rusia di timur negara itu.
Dalam perang berkepanjangan itu, pertempuran paling sengit terjadi di timur wilayah Donetsk, di mana Rusia berusaha mengepung kota Bakhmut dengan menghadapi pertahanan Ukraina yang kokoh.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa perkiraan AS didasarkan pada intelijen Amerika yang baru saja dideklasifikasi. Ia tidak menjelaskan bagaimana cara komunitas intelijen memperoleh angka tersebut.
BACA JUGA: Rusia Lakukan ‘Upaya Khusus’ untuk Perkuat Perbatasan Krimea UtaraKetua Kepala Staf Gabungan Amerika Jenderal Mark Milley pada bulan November lalu mengatakan Rusia telah menderita lebih dari 100.000 korban tewas atau luka selama delapan bulan pertama peperangan. Data terbaru menunjukkan bahwa kerugian Rusia telah meningkat secara drastis dalam beberapa bulan terakhir.
Pasukan dari kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, dan pasukan lainnya memerangi pasukan Ukraina dari rumah ke rumah untuk mencoba menguasai apa yang kini disebut sebagai “jalan kehidupan,” yaitu jalan terakhir yang tersisa ke sisi barat dan masih dikuasai Ukraina, yang menjadi jalur yang penting bagi masuknya pasokan dan pasukan baru. Belum lama ini kedua pihak sama-sama menyatakan berhasil memperluas wilayah mereka.
Kirby mengatakan, hampir separuh dari korban tewas di pihak Rusia sejak bulan Desember adalah tentara bayaran Wagner, yang sebagian besar merupakan mantan narapidana yang dibebaskan dari penjara untuk bergabung dalam perang Rusia di Ukraina.
Ia menambahkan bahwa pasukan Wagner “dikirim ke medan tempur tanpa latihan yang memadai, kepemimpinan tempur, maupun kemampuan untuk mengendalikan dan memberi komando keorganisasian.”
Kirby menolak memberi tahu berapa banyak tentara Ukraina yang tewas atau terluka dalam pertempuran itu. Milley juga mengatakan pada November bahwa korban dari pihak Ukraina juga sekitar 100.000 orang. [rd/em]