Pemerintah Amerika mendakwa lima warga asing melakukan pencurian kartu kredit yang merugikan lebih dari 300 juta dolar pada perusahaan-perusahaan di Amerika dan Eropa.
Dalam apa yang mereka gambarkan sebagai kasus kecurangan peretasan terbesar dalam sejarah, jaksa federal Amerika mendakwa empat warga Rusia dan seorang warga Ukraina di pengadilan New Jersey.
Ke lima orang itu dituduh mencuri 160 juta nomor kartu kredit dan kartu debit dari pertengahan tahun 2005 sampai Juli lalu.
Jaringan peretas itu menjual nomor-nomor kartu kredit itu kepada penjual ulang, yang kemudian menjual nomor-nomor itu online dan kepada "cashers" yang mengubah kode nomor-nomor itu ke kartu plastik kosong yang digunakan untuk membeli barang atau menarik uang dari ATM.
Dua di antara kelima orang itu kini dalam tahanan polisi. Dmitriy Smilianets ditahan di Amerika dan Vladimir Drinkman berada di Belanda menunggu ekstradisi.
Para korban termasuk Nasdaq OMX Group Inc, Visa Inc, Dow Jones Inc, JC Penney Co, JetBlue Airways Corp, Wet Seal Inc, 7-Eleven Inc, dan Carrefour SA.
Ke lima orang itu dituduh mencuri 160 juta nomor kartu kredit dan kartu debit dari pertengahan tahun 2005 sampai Juli lalu.
Jaringan peretas itu menjual nomor-nomor kartu kredit itu kepada penjual ulang, yang kemudian menjual nomor-nomor itu online dan kepada "cashers" yang mengubah kode nomor-nomor itu ke kartu plastik kosong yang digunakan untuk membeli barang atau menarik uang dari ATM.
Dua di antara kelima orang itu kini dalam tahanan polisi. Dmitriy Smilianets ditahan di Amerika dan Vladimir Drinkman berada di Belanda menunggu ekstradisi.
Para korban termasuk Nasdaq OMX Group Inc, Visa Inc, Dow Jones Inc, JC Penney Co, JetBlue Airways Corp, Wet Seal Inc, 7-Eleven Inc, dan Carrefour SA.