Sebuah proposal yang masih dikaji oleh Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih akan mengakui manfaat medis dari cannabis (marijuana). Risiko penyalahgunaannya tidak besar dibandingkan obat golongan napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif). Tetapi DEA tidak akan memperbolehkan penggunaan marijuana untuk tujuan rekreasi.
Setelah masa tinjauan oleh penilai, DEA akan mengeluarkan keputusan akhir.
Ini berlangsung sesudah Presiden Joe Biden menyerukan tinjauan terhadap UU marijuana federal dari Oktober 2022 dan akan memberi pengampunan kepada ribuan warga yang dijatuhi hukuman federal karena pemilikan marijuana.
Erick Alfaro, direktur operasi dari “The Green Cross,” usaha perdagangan marijuana, mengatakan, “Jadi ini adalah langkah, mudah-mudahan, untuk membawanya ke arah yang benar di mana kita lebih sejalan dengan bisnis lain, apa yang Anda anggap sebagai bisnis normal, di mana kami dapat membuka rekening bank dan kami bisa menghapus biaya tertentu sebagaimana seperti yang dilakukan oleh bisnis lain.”
Pengumuman pada tahun 2024 ini akan bisa membantu Biden, seorang Demokrat, khususnya di kalangan pemilih muda usia.
Biden dan sejumlah anggota kongres dari kedua partai telah mendesakkan DEA agar mengubah kebijakannya terhadap marijuana ketika marijuana semakin banyak diterima dan didekriminalisasi, khususnya oleh warga muda usia.
Sebuah poling Gallup tahun lalu memperoleh temuan 70 persen orang dewasa mendukung legalisasi marijuana. Ini angka tertinggi yang tercatat perusahaan poling itu dan lebih dari dua kali lipat angka 30 persen pada poling tahun 2000.
Rencana Gedung Putih adalah mengalihkan marijuana dari golongan obat berbahaya ke dalam golongan yang disebut 'Skedul tiga', yang tetap dikendalikan dan dikenakan peraturan, serta perdagangannya memerlukan izin.
Kebijakan federal telah ketinggalan dari peraturan negara bagian, dan 38 negara bagian sudah melegalisir marijuana untuk penggunaan medis serta 24 negara bagian melegalisasi marijuana untuk penggunaan rekreasi.
Hal ini telah memicu pertumbuhan cepat dari industri marijuana, dan sekarang omsetnya sudah mencapai hampir 30 miliar dolar.
Melonggarkan peraturan federal juga akan mengurangi beban pajak untuk bisnis.
Kebijakan semacam ini juga mempermudah penyelenggaraan penelitian terhadap marijuana, karena sebagai obat berbahaya sulit melakukan studi klinis. [jm/ka]