Pentagon akan memperluas latihan tempur militer bagi pasukan Ukraina, memanfaatkan musim dingin untuk melatih unit-unit yang lebih besar, dan mengasah kemampuan tempur yang lebih kompleks, kata Departemen Pertahanan dan pejabat Amerika Serikat pada Kamis (15/12).
AS telah melatih sekitar 3.100 tentara Ukraina cara menggunakan dan merawat persenjataan dan peralatan tertentu, termasuk howitzer, kendaraan lapis baja, dan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, atau disingkat HIMARS.
Namun pemimpin militer senior telah selama berbulan-bulan mendiskusikan gagasan untuk memperluas latihan tersebut, menekankan perlunya peningkatan kemampuan unit-unit kompi dan batalion Ukraina untuk bergerak dan mengoordinasikan serangan di medan tempur.
Brigadir Jenderal Pat Ryder dari Angkatan Udara AS mengatakan kepada wartawan Pentagon pada Kamis bahwa AS berharap dapat melatih sekitar 500 tentara Ukraina setiap bulan dan "diperkirakan akan memulai latihan tersebut pada Januari.” Ryder, yang merupakan juru bicara Pentagon, menambahkan bahwa latihan itu mungkin tidak akan memerlukan pasukan tambahan AS.
Menurut pejabat AS, latihan itu akan dilakukan di area pelatihan Grafenwoehr di Jerman. Tujuannya adalah menggunakan bulan-bulan musim dingin untuk mengasah kemampuan pasukan Ukraina agar mereka lebih siap menghadapi lonjakan serangan Rusia atau upaya perluasan pendudukan Rusia.
Pejabat yang berbicara secara anonim untuk dapat membagikan rincian yang tidak diumumkan itu mengatakan bahwa Pentagon menganggap perluasan pelatihan itu merupakan langkah yang masuk akal bagi pasukan Ukraina. Mereka mengatakan bahwa latihan itu akan meniru, hingga batasan tertentu, jenis latihan yang pasukan AS dapatkan di pusat-pusat latihan Departemen Pertahanan, seperti di California dan Louisiana.
Ryder mengatakan, latihan itu akan mencakup pembelajaran di dalam kelas dan praktik lapangan yang diawali dengan regu-regu kecil hingga perlahan berkembang ke unit-unit yang lebih besar. Pada puncaknya, latihan itu akan melibatkan latihan tempur yang lebih kompleks, yang mempertemukan seluruh batalion. Latihan itu dapat berlangsung selama sebulan.
Sejauh ini, fokus AS adalah memberikan pasukan Ukraina “keperluan tempur yang segera dibutuhkan” seiring upaya mereka mempertahankan negara mereka, termasuk latihan peralatan khusus, ungkapnya.
Ia menambahkan, AS juga melakukan latihan serupa sebelum invasi Rusia pada Februari lalu. Namun begitu perang dimulai, Garda Nasional AS dan pasukan operasi khusus yang melakukan pelatihan di Ukraina semuanya meninggalkan negara itu. Upaya baru dengan unit yang lebih besar ini akan menjadi kelanjutan dari apa yang sudah terjadi sejak sebelum invasi.
Berbagai latihan pasukan Ukraina sedang dilakukan di sejumlah lokasi di Eropa, baik oleh AS, Inggris, maupun sekutu lainnya. Sebagian besarnya berfokus pada sistem persenjataan, logistik dan peralatan Barat lainnya. [rd/ka]