Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan AS mengambil langkah-langkah agresif untuk melindungi para diplomatnya, di tengah berlanjutnya unjuk rasa menentang film anti-Islam yang diproduksi di Amerika Serikat.
Berlangsungnya berbagai unjuk rasa menyebabkan konsulat Amerika di kota Medan ditutup sementara hari Rabu (19/9), menyusul langkah serupa oleh Kedutaan Amerika di Bangkok, Thailand sehari sebelumnya. Aksi-aksi protes juga terjadi hari Rabu di kota Jalalabad, Afghanistan timur.
Clinton mengatakan hari Selasa bahwa para pejabat sedang mereview keamanan di setiap pos dan melakukan penyesuaian.
Dia juga mengatakan pemerintah Libya membantu para penyelidik Amerika menyelidiki serangan pekan lalu terhadap konsulat Amerika di Benghazi yang menewaskan duta besar Amerika dan tiga orang diplomat lainnya.
Kemarahan atas film amatir yang menghina Nabi Muhammad itu menyulut aksi-aksi protes, sebagian diantaranya dengan kekerasan, termasuk di Kedutaan Amerika di Tunisia.
Menteri Luar Negeri Tunisia Rafik Abdessalem hari Selasa mengutuk serangan itu, dan mengatakan kekerasan politik tidak dapat diterima dan bahwa insiden demikian tidak akan pernah terjadi lagi. Dia berjanji akan mencari orang-orang yang bertanggung-jawab atas kekerasan itu.
Clinton mengatakan hari Selasa bahwa para pejabat sedang mereview keamanan di setiap pos dan melakukan penyesuaian.
Dia juga mengatakan pemerintah Libya membantu para penyelidik Amerika menyelidiki serangan pekan lalu terhadap konsulat Amerika di Benghazi yang menewaskan duta besar Amerika dan tiga orang diplomat lainnya.
Kemarahan atas film amatir yang menghina Nabi Muhammad itu menyulut aksi-aksi protes, sebagian diantaranya dengan kekerasan, termasuk di Kedutaan Amerika di Tunisia.
Menteri Luar Negeri Tunisia Rafik Abdessalem hari Selasa mengutuk serangan itu, dan mengatakan kekerasan politik tidak dapat diterima dan bahwa insiden demikian tidak akan pernah terjadi lagi. Dia berjanji akan mencari orang-orang yang bertanggung-jawab atas kekerasan itu.