Pejabat tinggi Departemen Luar Negeri Amerika Clarke Cooper mengatakan hal itu kepada wartawan di sela-sela pameran dirgantara yang diadakan di Dubai, Uni Emirat Arab.
Cooper, Asisten Menlu AS urusan politik dan militer mengatakan, rencana pembelian jet-jet Rusia oleh Mesir itu bisa dikenai sanksi oleh Amerika dan kemungkinan membuat Mesir tidak bisa lagi membeli peralatan militer Amerika di masa depan.
Pemerintah Mesir telah mencapai perjanjian untuk membeli sejumlah pesawat tempur jet Su-35 buatan Rusia, kata pejabat militer Mesir di Kairo. Katanya, pesawat-pesawat tempur itu akan dipakai untuk melawan pemberontak Islamis yang beroperasi di Jazirah Sinai.
Angkatan bersenjata Mesir, yang paling besar di dunia Arab, terpaksa membeli jet-jet Rusia itu dari Rusia karena pemerintah Amerika tidak menjawab permintaannya tahun lalu untuk membeli kira-kira 20-an jet tempur F-35, kata seorang pejabat Mesir.
Pembelian dari Rusia itu adalah untuk meragamkan pemasok senjata Mesir, karena di masa lampau bantuan militer Amerika dihentikan karena adanya keprihatinan tentang pelanggaran HAM, kata pejabat Mesir lainnya.
Kedua pejabat itu tidak mau disebut namanya, karena mereka tidak berhak memberikan penjelasan tentang masalah itu.
Pemerintah Mesir, salah satu penerima bantuan militer terbesar dari Amerika diluar kelompok NATO, belakangan ini telah beralih ke Rusia untuk mendapat dukungan militer. Tahun 2017 Mesir mengizinkan pesawat-pesawat militer Rusia menggunakan pangkalan-pangkalan militer di Mesir, dan bulan ini, kedua negara mengadakan latihan angkatan udara gabungan. (ii/jm)