AS Bentrok dengan Iran di Arena Internasional Amerika Serikat bentrok dengan Iran di arena internasional, Selasa (12/2). Amerika menjadi penyelenggara konferensi tentang Timur Tengah di Polandia dengan fokus untuk melawan pengaruh Iran di dunia. Mahkamah Internasional yang berbasis di Belanda memutuskan pada hari Selasa bahwa Iran dapat melanjutkan upaya untuk mencairkan aset-asetnya di Amerika Serikat.
Kelompok Dewan Perlawanan Nasional yang berbasis di Perancis bergabung dengan para pejabat tinggi dari sekitar 60 negara untuk konferensi dua hari di Warsawa. Amerika Serikat diwakili oleh Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan pengacara Presiden Donald Trump Rudy Giuliani.
Tentang prospek perdamaian di kawasan Timur Tengah, Rudy Giulani mengatakan, “Untuk mencapai perdamaian dan keamanan di Timur Tengah, harus ada perubahan besar dalam kediktatoran teokratis di Iran. Kediktatoran itu harus berakhir dan berakhir dengan segera demi perdamaian dan stabilitas.”
Iran baru saja menyelenggarakan peringatan 40 tahun revolusi yang membawa para pemimpin agama berkuasa. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Selasa menekankan pentingnya partisipasi negara-negara Arab dalam konferensi tersebut.
Dia menjelaskan, “Yang penting tentang pertemuan ini adalah bahwa ini adalah pertemuan terbuka dengan perwakilan dari negara-negara Arab terkemuka yang duduk bersama dengan Israel untuk memajukan kepentingan bersama melawan Iran, dan pertemuan ini bukan rahasia, karena ada banyak dari mereka yang hadir.”
Menteri luar negeri Iran menuduh Amerika Serikat menekan negara-negara lain untuk menghadiri konferensi itu.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, “Mereka menggunakan uang, pengaruh, dan kekuatan militer Amerika Serikat. Mereka menggunakan pengaruh yang mereka miliki di berbagai negara untuk menarik lebih banyak orang ke konferensi itu, dan banyak orang yang pergi ke pertemuan itu telah mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak punya pilihan lain.”
Your browser doesn’t support HTML5
Sebagian pengamat politik mengatakan hubungan dekat Polandia dengan Washington kemungkinan bisa berisiko pada hubungannya dengan negara-negara lain.
Piotr Buras dari Dewan Eropa Urusan Hubungan Internasional menyampaikan pendapatnya.
“Saya punya perasaan bahwa pemerintahan Trump tidak terlalu peduli dengan persatuan Eropa. Bahkan mungkin lebih lagi, yakni berusaha membuat sebuah perjanjian untuk mengeksploitasi perpecahan di Eropa, atau bahkan memperdalam perbedaan di antara negara-negara di Eropa.”
Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini tidak menghadiri pertemuan itu, tetapi beberapa negara telah mengirim utusan. China, Rusia, Lebanon, dan Palestina juga menjauh dari pertemuan itu.
Teheran memenangkan kasus melawan Washington pada hari Selasa ketika keputusan Mahkamah Internasional yang bermarkas di Den Haag, Belanda, memenangkan Iran, mengizinkannya melanjutkan upaya untuk mencairkan aset-asetnya di Amerika Serikat. Washington telah berusaha untuk menghentikan kasus tersebut, dengan alasan tuduhan Teheran mendukung terorisme internasional. [lt/ab]