AS Berhati-hati Tanggapi Pengiriman Minyak Iran ke China

Kapal cepat milik Garda Revolusioner Iran melintas dekat sebuah tanker minyak, 2 Juli 2012.

Pemerintahan Trump berhati-hati menanggapi bukti yang berkembang tentang pengiriman minyak Iran baru-baru ini ke China, yang berarti melanggar sanksi-sanksi AS yang melarang negara-negara membeli minyak dari Iran.

Dalam sebuah pernyataan kepada VOA, Rabu, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan: "Kami bertekad agar ekspor minyak Iran nol dan merampas pendapatan dari ekspor minyak."

Juru bicara itu menambahkan, para pejabat AS melakukan "kontak rutin" dengan China mengenai tekanan ekonomi maksimum AS terhadap Iran. Sebagai bagian dari kampanye itu, AS baru-baru ini menyerukan kepada China dan semua negara lain yang telah membeli minyak dari Iran, untuk mengakhiri pembelian itu mulai 2 Mei. Kampanye AS bertujuan untuk menekan Iran agar merundingkan kesepakatan baru untuk mengakhiri kegiatan yang dianggap jahat.

Dalam siaran Selasa (2/7) yang diunggah online oleh berbagai media Iran, televisi pemerintah membenarkan bahwa Iran menyelesaikan pengiriman satu juta barel minyak mentah ke China bulan lalu, dengan menggunakan tanker Iran bernama Salina. [ps/ft]