Amerika Serikat, pada Selasa (4/10), mengumumkan rencana untuk menyediakan kembali bantuan militer senilai $625 juta untuk Ukraina, sebuah paket bantuan yang mencakup sistem roket canggih yang terbukti membantu negara itu mencapai momentum militer dalam upayanya melawan invasi pasukan Rusia.
Presiden Joe Biden memberikan rincian paket terbaru ini, termasuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau HIMARS, amunisi, dan kendaraan lapis baja.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada reporter bahwa dana terbaru untuk paket bantuan tersebut merupakan pemanfaatan ke-22 dari wewenang alokasi kepresidenan (PDA) untuk Ukraina.
Pemimpin AS dan Ukraina berbicara lewat telepon pada Selasa pagi sementara majelis tinggi parlemen Rusia pada hari yang sama secara resmi menyetujui aneksasi teritori Ukraina menyusul referendum yang terjadi di beberapa wilayah Ukraina yang dikontrol Rusia. Ukraina dan sekutu Baratnya menyatakan bahwa referendum tersebut tidak sah.
“Presiden Biden juga mempertegas kesediaan AS untuk memberlakukan biaya tinggi terhadap setiap individu, entitas, atau negara yang memberi dukungan pada aneksasi Rusia ini,” tulis Gedung Putih dalam pernyataannya. [jm/lt]