Deputi Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun mengatakan Washington dan mitra-mitra Eropanya akan terus menekan pihak berwenang Belarusia agar membebaskan tahanan politik, mengakhiri kekerasan terhadap demonstran, dan mengizinkan warga untuk memilih pemerintah melalui pemilu yang bebas dan adil.
Berbicara dalam wawancara dengan Radio Free Europe/Radio Liberty RFE/RL pada Selasa (1/9), menyusul lawatan Biegun ke Lithuania, Rusia, Ukraina, dan Austria pekan lalu, Biegun juga memperingatkan bahwa intervensi militer Rusia di Belarusia akan memiliki dampak “sangat negatif” terhadap hubungan Moskow dengan AS dan negara-negara Eropa.
“Anda, rakyat Belarusia, telah mengingatkan kami mengenai pentingnya demokrasi dan kebebasan. Kami kagum pada keberanian yang Anda Tunjukkan, dan kami berharap yang terbaik untuk Anda,” ujarnya, seraya berjanji bahwa AS dan mitra-mitra internasionalnya “akan bekerja sama seerat mungkin untuk memastikan Anda memiliki hak untuk memilih pemerintah Anda sendiri melalui pemilu yang bebas dan adil di bawah pemantauan internasional yang dijamin untuk Anda oleh konstitusi Belarusia dan oleh dokumen-dokumen internasional yang relevan.”
“Harap ketahui bahwa Anda memiliki dukungan dunia sewaktu Anda memajukan tujuan itu,” lanjut Biegun.
BACA JUGA: Demo Berlanjut di Belarusia, Putin Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk LukashenkoPernyataan Biegun muncul sementara Presiden Aleksander Lukashenko tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah pada ratusan ribu warga yang telah turun ke jalan-jalan di berbagai penjuru Belarusia, sejak hasil pemilihan presiden 9 Agustus lalu diterbitkan.
Lukashenko, yang mempertahankan cengkeraman kuatnya terhadap Belarusia selama 26 tahun, dinyatakan sebagai pemenang pemilihan tersebut, yang dianggap luas telah dicurangi sehingga menguntungkannya, dengan perolehan sedikit di atas 80 persen suara.
Para demonstran menginginkan pemimpin berusia 66 tahun itu untuk mundur, membebaskan semua tahanan politik, dan menyelenggarakan pemilu baru.
AS dan Uni Eropa sendiri telah mengkritik pemilihan yang disebutnya tidak bebas dan adil itu, dan telah meminta pemerintah Belarusia agar memulai dialog dengan oposisi. [uh/ab]