AS Buka Peluang Gugatan Hukum Terkait Perusahaan yang Disita Kuba

Sebuah rumah yang pernah dimiliki oleh warga negara AS, Daniel Smith, di Pulau Pines, Kuba, dalam foto 20 Maret 2015. Rumah tersebut disita oleh pemerintah Kuba setelah revolusi.

Pemerintahan Trump membuka peluang bagi gugatan hukum terhadap perusahaan asing yang mengoperasikan properti yang disita Kuba dari warga Amerika setelah revolusi 1959.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, John Bolton, mengatakan pemerintahan Trump tidak akan memperbarui larangan tentang gugatan hukum yang telah berlangsung selama dua dekade.

Keputusan itu merupakan pukulan terhadap upaya Kuba untuk menarik investasi asing ke pulau itu.

Keputusan itu memberi warga Amerika hak untuk menuntut perusahaan yang beroperasi di luar hotel, pabrik tembakau, penyulingan dan properti lainnya yang dinasionalisasi Kuba setelah Fidel Castro mengambil alih kekuasaan. Ini memungkinkan gugatan hukum oleh orang-orang Kuba yang menjadi warga negara AS, bertahun-tahun setelah properti mereka dirampas.

Bolton juga mengumumkan bahwa AS akan membatasi beberapa perjalanan ke Kuba yang tidak terkait dengan kunjungan keluarga untuk membantu menjauhkan dolar AS dari pemerintah, militer atau layanan keamanan Kuba. Pengumuman itu menuai kritik tajam dari Spanyol, Uni Eropa dan Kanada. [my]