Amerika hari Jumat (29/5) mencabut Kuba dari daftar yang menetapkan negara komunis itu sebagai negara sponsor terorisme, dalam langkah lainnya untuk memulai kembali hubungan diplomatik antara kedua negara setelah terputus selama lima dekade.
Tidak lama setelah bertemu dengan Presiden Kuba Raul Castro bulan April, Presiden Barack Obama mengumumkan niatnya untuk mencabut Kuba dari daftar tersebut sementara kedua negara berkemas ke arah membuka kembali misi-misi diplomatik di Washington dan Havana.
Kongres Amerika punya waktu 45 hari untuk menyampaikan keberatan atas niat tersebut, namun tidak dilakukan. Dengan berakhirnya periode peninjauan itu hari Jumat, Menlu Amerika John Kerry secara resmi mencabut Kuba dari daftar itu.
Amerika mengatakan masih memiliki "keprihatinan penting dan ketidak sepakatan dengan berbagai kebijakan dan tindakan Kuba ".
Meski demikian, Departemen Luar Negeri mengatakan Kuba tidak mendukung terorisme dalam enam bulan terakhir dan telah meyakinkan Amerika tidak akan melakukannya di masa yang akan datang, syarat yang diperlukan untuk mencabut Kuba dari daftar itu.
Pencabutan Kuba dari daftar itu akan memberi Kuba akses lebih besar ke pasar-pasar keuangan global dan pinjaman dari negara-negara seperti Bank Dunia.
Para diplomat Amerika dan Kuba telah mengadakan pembahasan mengenai peningkatan hubungan perdagangan, pendidikan dan perjalanan antara kedua negara. Amerika memutuskan hubungan diplomatik setelah pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro berkuasa di Kuba tahun 1950 pada masa puncak perang dingin, tapi akhir tahun lalu kedua negara mencairkan kembali hubungannya yang beku.
Tiga negara masih berada dalam daftar Departemen Luar Negeri AS sebagai negara sponsor terorisme yaitu Iran, Sudan dan Suriah.