Ketika Israel berada di bawah tekanan yang semakin besar karena jumlah korban tewas yang terus meningkat di Gaza dan foto-foto penderitaan warga Palestina yang membanjiri media sosial, Amerika mendeklasifikasi dan merilis sejumlah informasi intelijen.
Gedung Putih dan Pentagon, Selasa (14/11) mengumumkan, AS memiliki informasi yang mendukung klaim Israel bahwa Hamas, yang telah lama ditetapkan oleh AS sebagai organisasi teroris, menggunakan Rumah Sakit Shifa di Gaza, untuk mengarahkan operasi serangan melawan Israel.
“Kami memiliki informasi yang memastikan bahwa Hamas menggunakan rumah sakit itu sebagai pusat komando dan kontrol,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan yang melakukan perjalanan bersama Presiden Joe Biden.
“Mereka (Hamas) memiliki senjata yang disimpan di sana (RS) dan siap membalas operasi militer Israel terhadap fasilitas itu,” kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh kepada wartawan di Pentagon. Ia menambahkan, Rumah Sakit Shifa hanyalah salah satu dari beberapa yang digunakan oleh Hamas dan sekutunya, Jihad Islam Palestina, “untuk bersembunyi, menyandera dan mendukung operasi militer mereka.”
Taktik merilis informasi yang dikenal di Gedung Putih sebagai penurunan peringkat strategis itu semakin menjadi alat yang tepat bagi pemerintahan Biden ketika diperlukan untuk membentuk opini publik dunia. Penerapannya yang paling terkenal dan pertama kali dilakukan adalah menjelang invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, ketika Gedung Putih dengan cepat mendeklasifikasi dan membagikan bukti peningkatan militer Rusia kepada sekutu dan masyarakat, sehingga menggalang dukungan untuk Kyiv. [ps/lt]