Jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia kini telah melampaui 17 juta, dengan hampir 670 ribu kematian. Amerika Serikat memimpin dalam kedua kategori itu.
Dengan lebih dari 4,4 juta kasus terkonfirmasi, AS mencapai tonggak baru dalam pandemi virus corona hari Rabu (29/7), sewaktu melampaui angka 150 ribu kematian, demikian hasil data yang dikumpulkan Johns Hopkins University.
Beberapa negara bagian, seperti California, Florida dan Texas memecahkan rekor mereka masing-masing terkait kematian akibat Covid-19 per minggu atau bahkan per hari. California melaporkan rekor 197 kematian terkait Covid-19 pada hari Rabu, berdasarkan catatan kesehatan negara bagian, jauh melampaui angka tertinggi sebelumnya, 159, yang tercatat pekan lalu. Florida membukukan rekor 216 kematian, sedangkan Texas sedikitnya 313 kematian.
Pakar kesehatan AS menyatakan banyak negara bagian yang membuka kembali bisnis dan tempat-tempat tujuan wisata terlalu cepat. Mereka juga menyatakan kurangnya pedoman yang jelas dan penegakan di tingkat federal, membuat para gubernur harus mengembangkan sendiri panduan kesehatan umum sendiri untuk menanggulangi penyebaran virus corona, yang menyebabkan kasus Covid-19. Hasilnya adalah restriksi dan pedoman yang beragam di setiap negara bagian, termasuk pembatasan perjalanan bagi warga dan nonwarga ke negara bagian bersangkutan.
Negara-negara lain yang mengalami lonjakan kasus baru virus corona, yang menonjol di antaranya adalah Australia. Negara bagian Victoria mencatat 723 kasus baru Covid-19 dan 13 kematian pada hari Rabu, suatu rekor harian baru bagi negara bagian yang paling terpukul oleh lonjakan mendadak penyebaran penyakit itu.
Angka-angka itu melampaui angka 532 kasus virus corona baru yang tercatat pada hari Senin lalu di negara bagian berpenduduk terpadat kedua di Australia. Victoria kini mencatat lebih dari 9.900 kasus Covid-19 dan 105 kematian, sementara di Australia sendiri totalnya tercatat 16.298 kasus terkonfirmasi dan 189 kematian.
BACA JUGA: Kematian akibat Virus Corona di Australia Melonjak Jadi 189Meningkatnya kasus Covid-19 di seluruh dunia telah membuat para peneliti berpacu mengembangkan dan menguji vaksin untuk membendung penyebaran virus corona. Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS hari Rabu (29/7) mengumumkan bahwa lembaga itu dapat mengotorisasi penggunaan darurat sebuah vaksin eksperimental dalam hitungan minggu, begitu vaksin itu memenuhi standar efisiensi. The Wall Street Journal menyatakan vaksin itu berasal dari plasma kaya antibodi dari pasien virus corona yang telah sembuh.
Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem imunitas tubuh untuk memerangi virus. [uh/ab]