AS mencatat rekor tertinggi dalam satu hari untuk jumlah infeksi dan rawat inap karena COVID-19 , Kamis (12/11).
Angka-angka yang dikemukakan COVID Tracking Project menunjukkan bahwa lebih dari 150 ribu kasus baru dilaporkan di berbagai penjuru AS, melampaui angka 144 ribu lebih kasus baru yang dicatat hari Rabu.
Angka-angka itu juga mengindikasikan lebih dari 67 ribu orang dirawat inap karena COVID-19, naik 1.700 lebih daripada sehari sebelumnya. Sementara itu, 1.104 orang tercatat meninggal karena virus corona.
Data baru itu membuat AS, yang memiliki catatan terkait virus corona yang tertinggi di dunia, mencatat lebih dari 10,5 juta kasus COVID-19 sejak pandemi melanda negara itu awal tahun ini, termasuk lebih dari 242.400 kematian, sebut Johns Hopkins University Coronavirus Resource Center
Negara bagian terpadat di Amerika, California, mendekati angka 1 juta kasus COVID-19, menyusul Texas, yang telah melampaui angka tersebut.
Di seluruh dunia, Italia adalah negara ke-10 yang melampaui angka 1 juta infeksi. India dan Brazil di bawah AS, masing-masing dengan catatan lebih dari 8,7 juta kasus dan 5,7 juta kasus. Prancis mendekati 2 juta kasus, disusul oleh Rusia dengan 1,87 juta kasus. Juga mencatat lebih dari 1 juta kasus virus corona adalah Spanyol, Inggris, Argentina dan Kolombia.
Di Brazil, negara dengan jumlah kasus virus corona tertinggi di Amerika Selatan, uji coba tahap akhir vaksin potensial COVID-19 telah dimulai kembali setelah regulator kesehatan negara itu menangguhkannya karena ada “kejadian serius berdampak negatif” pada seorang partisipan sukarela dalam penelitian itu.
Vaksin yang disebut CoronaVac itu dikembangkan oleh perusahaan farmasi China Sinovac. Vaksin itu dikecam oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang kerap mengkritik China.
BACA JUGA: Masyarakat Jepang Masih Berselisih Pendapat Soal Olimpiade TokyoDi Jepang, penyelenggara Olimpiade Tokyo 2021 Kamis menyatakan bahwa para atlet partisipan tidak perlu memasuki masa karantina wajib 14 hari sewaktu tiba untuk mengikuti pertandingan tahun depan. Ketua eksekutif Olimpiade Toshiro Muto mengatakan kepada wartawan bahwa suatu keputusan yang akan mengizinkan penonton asing menyaksikan pertandingan itu akan dituntaskan tahun depan. Tetapi ia mengatakan kemungkinan mereka juga akan dibebaskan dari kewajiban karantina dua pekan.
Olimpiade Musim Panas Tokyo semula dijadwalkan berlangsung pada bulan Juli dan Agustus. Tetapi penyelenggara pada Maret lalu memutuskan untuk menangguhkannya selama setahun karena pandemi. [uh/ab]