AS dan Indonesia akan Uji Coba Solusi Kota Cerdas untuk IKN

Istana kepresidenan masa depan terlihat di ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 10 Agustus 2024 (foto: dok).

U.S. Trade and Development Agency (USTDA) atau Badan Perdagangan dan Pembangunan AS, telah memberikan hibah kepada Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN), untuk mendukung pengembangan pusat komando terpadu, pengelolaan infrastruktur kota pintar di ibu kota baru Indonesia, Nusantara.

Hibah tersebut akan mendanai proyek percontohan untuk mendemonstrasikan solusi teknologi dari tujuh perusahaan AS.

“USTDA senang dapat melanjutkan kemitraannya dengan OIKN untuk memajukan pembangunan kota pintar dan infrastruktur berkualitas tinggi yang akan meningkatkan keberlanjutan dan kualitas hidup di ibu kota baru Indonesia,” kata Direktur USTDA, Enoh T. Ebong.

“Perusahaan AS dan mitra teknologi terpercaya dapat mendukung investasi dalam infrastruktur digital penting ini, dengan menghadirkan inovasi mutakhir,” tambahnya.

Hibah USTDA akan mendanai proyek percontohan pusat komando bersama dengan kontribusi dari perusahaan teknologi AS, termasuk Autodesk, Inc., Amazon Web Services, Inc., Cisco Systems, Inc., Environmental Systems Research Institute, Inc., Honeywell International, Inc., International Business Machines Corporation, dan Motorola Solutions, Inc.

BACA JUGA: Dua Investor Asing Siap Groundbreaking di IKN

Perusahaan penasihat teknis AS, Meta Mind Global Corporation LLC, akan bertindak sebagai kontraktor utama untuk mengoordinasikan proyek percontohan OIKN.

“Kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam upaya kami untuk mengembangkan Nusantara sebagai model pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan inovatif,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono yang menjadi Penjabat Kepala OIKN.

“Integrasi teknologi canggih ke dalam infrastruktur kota pintar kami, tidak hanya akan meningkatkan kemampuan operasional kami, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penduduk. Kemitraan ini mencerminkan komitmen kami untuk membangun ibu kota yang siap menghadapi masa depan yang berada di garis depan transformasi hijau (ramah lingkungan) dan digital,” tambah Basuki lagi.

Penerapan pusat komando terpadu akan memungkinkan pengumpulan data, analisis, dan pengambilan keputusan secara real-time di seluruh operasi kota. Proyek ini dapat meningkatkan kesadaran situasional OIKN, mengoptimalkan alokasi sumber daya publik, meningkatkan penyediaan layanan warga, serta meningkatkan keselamatan dan keamanan publik di Nusantara.

Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, mengatakan, “Dukungan USTDA untuk mengembangkan proyek pusat komando terpadu ini merupakan contoh komitmen teguh kami untuk memperdalam kemitraan AS-Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia.”

Dia juga menambahkan, dengan menyatukan inovasi dan keahlian kota pintar dari perusahaan teknologi AS terkemuka dalam mendukung visi Indonesia yang berwawasan ke depan, kolaborasi ini akan memberikan solusi transformatif yang membantu mempercepat pertumbuhan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua warganya.

“Bersama-sama, kita memajukan infrastruktur digital yang mendorong kemajuan ekonomi, membangun ketahanan, dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih sejahtera bagi kedua negara kita,” kata Lakhdhir.

Proyek ini disatukan dengan serangkaian program USTDA untuk mendukung pengembangan Nusantara, termasuk misi perdagangan balasan ke Amerika Serikat pada April 2024, lokakarya pelatihan di Jakarta, dan acara forum bisnis untuk membiasakan para pengambil keputusan Indonesia dengan solusi kota pintar AS dan praktik terbaik untuk implementasinya.

Bantuan teknis yang didanai USTDA juga menyediakan desain terperinci dan pengembangan kapasitas bagi OIKN untuk mengintegrasikan aplikasi kota pintar prioritas di Nusantara.

Bantuan teknis ini mendukung inisiatif prioritas pemerintah AS, termasuk Strategi Indo-Pasifik dan Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global, dengan tujuan untuk mengembangkan, memperluas, dan menyebarkan infrastruktur digital yang aman untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memfasilitasi masyarakat digital yang terbuka. [ns/uh]