AS dan Inggris Jalin Kemitraan dalam Uji Coba dan Keamanan AI 

Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo saat hadir dalam pertemuan bilateral dalam kunjungan resmi ke Bangkok, Thailand, pada 14 Maret 2024. (Foto: Reuters/Chalinee Thirasupa)

Amerika Serikat dan Inggris mengumumkan kerja sama baru dalam hal keamanan kecerdasan buatan (AI) pada hari Senin (1/4), di tengah meningkatnya kekhawatiran akan munculnya AI generasi selanjutnya.

Menteri Perdagangan Gina Raimondo dan Menteri Teknologi Inggris Michelle Donelan menandatangani nota kesepahaman di Washington untuk bersama-sama mengembangkan pengujian model AI tingkat lanjut, menyusul komitmen yang diumumkan pada Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan AI di Bletchley Park pada bulan November lalu.

Menurut Raimondo, AI adalah tekonologi yang menentukan generasi saat ini sehingga kerja sama itu dinilai akan mempercepat kinerja kedua lembaga tersebut di seluruh spektrum untuk mengatasi risiko keamanan nasional dan kekhawatiran masyarakat luas.

Inggris dan Amerika Serikat diketahui termasuk di antara negara-negara yang mendirikan lembaga keamanan AI yang diprakarsai oleh pemerintah.

Your browser doesn’t support HTML5

Ancaman AI Terhadap Industri Video Game

Sebelumnya pada bulan Oktober lalu, Inggris mengatakan bahwa institusinya akan memeriksa dan menguji jenis-jenis AI baru, sementara Amerika Serikat pada bulan November menyebut bahwa mereka meluncurkan institut keamanannya sendiri untuk mengevaluasi risiko dari model AI terdepan yang kini telah menjalin kerja sama dengan 200 perusahan dan lembaga.

Di bawah kemitraan formal ini, Inggris dan Amerika Serikat berencana untuk melakukan setidaknya satu latihan pengujian bersama pada model yang dapat diakses publik, serta mempertimbangkan untuk menjajaki pertukaran personel antar kedua lembaga tersebut. Keduanya pun bersama-sama berupaya mengembangkan kemitraan serupa dengan negara lain untuk mempromosikan keamanan AI.

AI generatif yang dapat membuat teks, foto, dan video sesuai dengan perintah tertulis terbuka, telah menimbulkan antusiasme sekaligus kekhawatiran bahwa AI dapat membuat sejumlah pekerjaan menjadi usang, mengacaukan pemilihan umum, serta berpotensi mengalahkan manusia dan menimbulkan bencana. [ti/rs]