Gedung Putih pada Senin (4/12) mengatakan bahwa AS mungkin akan membentuk satuan tugas angkatan laut, untuk mengawal kapal-kapal komersial di Laut Merah, sehari setelah tiga kapal terkena serangan rudal, yang ditembakkan oleh kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman.
Penasihat keamanan nasional Jake Sullivan mengatakan, AS telah melakukan pembicaraan aktif dengan sekutunya, mengenai pengaturan pengawalan meskipun belum ada yang diselesaikan, dan menggambarkannya sebagai respons “alami” terhadap insiden semacam itu.
Pada Minggu, rudal balistik yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi di Yaman, menghantam tiga kapal komersial, sementara sebuah kapal perang AS menembak jatuh tiga drone untuk membela diri, dalam serangan selama satu jam, kata militer AS. Hal ini menandai peningkatan serangkaian serangan maritim di Timur Tengah terkait dengan perang Israel-Hamas.
“Kami sedang melakukan pembicaraan dengan negara-negara lain, mengenai gugus tugas maritim yang melibatkan kapal-kapal dari negara mitra bersama Amerika Serikat dalam memastikan perjalanan yang aman,” kata Sullivan kepada wartawan. Dia mencatat gugus tugas serupa digunakan untuk melindungi pelayaran komersial di tempat lain, termasuk di lepas pantai Somalia.
Serangan Houthi membahayakan salah satu jalur pelayaran paling penting di dunia, dan juga perdagangan global secara keseluruhan. Badan Administrasi Informasi Energi AS mengatakan, 8,8 juta barel minyak per hari dikirim melalui Laut Merah dan selat sempit Bab al-Mandab yang berada dalam jangkauan Houthi, menjadikannya salah satu jalur sempit perdagangan dunia yang paling penting. Kapal-kapal tersebut membawa minyak dan gas alam dari Teluk ke Eropa, AS, dan China.
BACA JUGA: Kapal Perusak AS Tembak Pesawat Nirawak di Laut MerahLaut Merah dan Bab al-Mandab juga merupakan bagian dari jalur penting pelayaran komersial, yang membawa jutaan ton produk pertanian dan barang lainnya ke pasar setiap tahunnya.
Sullivan mengatakan, bahwa meskipun Houthi "sudah siap untuk bertindak," tetapi pendukung kelompok tersebut di Iran, adalah pihak yang paling bertanggung jawab.
“Senjata mereka dipasok oleh Iran,” kata Sullivan. “Iran, kami yakin, adalah pihak utama yang bertanggung jawab atas hal ini.”
Sullivan mengatakan AS, tidak percaya bahwa ketiga kapal yang diserang oleh Houthi mempunyai hubungan dengan Israel, dan mengatakan, “Ini menunjukkan kepada Anda tingkat kecerobohan yang dilakukan Houthi.” [ns/rs]