Amerika Serikat mendesak Iran pada Senin (13/5), untuk menghentikan pengiriman senjata mereka dalam jumlah “yang belum pernah terjadi sebelumnya” ke kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Tindakan itu disebut membuat para anggota Houthi mampu melakukan “serangan serampangan” terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan di manapun.
Deputi Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, bahwa jika mereka ingin membuat kemajuan dalam upaya menghentikan perang saudara di Yaman, DK PBB harus secara kolektif “mendesak Iran menghentikan peran mereka dalam mendestabilisasi dan bersikeras bahwa negara itu tidak bisa bersembunyi di belakang Houthi”.
Dia menambahkan, ada sangat banyak bukti bahwa Iran menyediakan senjata canggih, termasuk rudal balistik dan rudal jelajah kepada Houthi sebagai pelanggaran dari sanksi-sanksi PBB.
“Untuk menggarisbawahi keprihatinan Dewan Keamanan terkait pelanggaran embargo senjata yang terus terjadi, kita harus berbuat lebih banyak untuk memperkuat penegakan dan memberikan sanksi yang membuat jera para pelanggar,” kata Wood.
Kelompok Houthi mengatakan bahwa serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, bertujuan untuk menekan Israel menghentikan perang mereka dengan Hamas di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 35 ribu warga Palestina, menurut pejabat-pejabat kesehatan di Gaza.
Houthi telah melancarkan lebih dari 50 serangan ke jalur pelayaran ini, menyita satu kapal dan menenggelamkan satu lainnya sejak November, Administrasi Maritim AS mengatakan itu bulan lalu.
Serangan Houthi telah menurun dalam beberapa pekan terakhir, ketika kelompok pemberontak ini menjadi target dari serangan udara yang dipimpin AS di Yaman. Pelayaran melewati Laut Merah dan Teluk Aden telah menurun akibat ancaman itu.
Hans Grundberg, utusan khusus PBB untuk Yaman telah memperingatkan Dewan Keamanan bahwa “permusuhan terus berlanjut” meskipun ada pengurangan serangan terhadap kapal-kapal komersial dan militer di Laut Merah, Teluk Aden dan Samudra Hindia, begitu juga turunnya serangan udara AS dan Inggris ke berbagai target di Yaman.
BACA JUGA: Houthi di Yaman Klaim Dua Serangan Terbaru di Teluk AdenDia menunjuk ke sebuah pengumuman dari Houthi bahwa mereka akan “memperluas wilayah serangan,” dan menyebut hal itu “provokasi yang mengkhawatirkan terhadap situasi permusuhan yang sudah ada”.
Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia mengatakan kepada DK PBB, pernyataan Israel pada 6 Mei lalu bahwa mereka memulai operasi militer di Rafah, kota di selatan Gaza, di mana 1,2 juta warga Palestina mengamankan diri, memperbesar lingkaran eskalasi di kawasan itu “satu tingkat lebih jauh”.
“Tidak ada keraguan bahwa ini akan berdampak terhadap situasi di sekitar perairan Yaman,” kata dia, sambil menyebut perlawanan Houthi terhadap serangan Israel yang mengorbankan warga sipil. [ns/uh]