AS Desak PBB Dukung Gencatan Senjata Sementara di Gaza

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield memberikan suara untuk memveto usulan gencatan senjata di Gaza oleh Aljazair pad sidang Dewan Keamanan PBB di Markas Besar PBB di New York City, Selasa 20 Februari 2024.

Amerika Serikat mengajukan rancangan resolusi tandingan di Dewan Keamanan PBB yang berisi desakan untuk gencatan senjata sementara dalam perang Israel-Hamas.

Berdasarkan teks yang didapat oleh Reuters itu, Amerika juga menentang serangan darat besar-besaran yang dilakukan sekutunya, Israel, di Rafah.

Langkah ini muncul sebelum AS menggunakan hak veto pada hari Selasa (20/2) atas resolusi yang dirancang Aljazair terkait gencatan senjata kemanusiaan segera.

Pasalnya, resolusi itu dikhawatirkan dapat menganggu perundingan antara Amerika Serikat, Mesir, Israel dan Qatar yang tengah menjembatani upaya penghentian perang sementara, serta pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Hingga kini, Washington kerap menolak kata gencatan senjata dalam setiap tindakan PBB terkait perang Israel-Hamas.

Akan tetapi, teks AS tersebut senada dengan bahasa yang disampaikan Presiden Joe Biden pekan lalu dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Resolusi ini mengatakan ingin DK PBB “menggaris bawahi dukungannya untuk gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin, berdasarkan formula di mana semua sandera dibebaskan, dan seruan bagi penghapusan semua perintang penyediaan bantuan kemanusiaan besar-besaran.”

Perlu setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari AS, Prancis, Inggris, Rusia atau China agar resolusi ini dapat diloloskan.

Your browser doesn’t support HTML5

AS Kembali Veto Draf Resolusi DK PBB soal Gencata Senjata di Gaza

Peringatan bagi Netanyahu

Pengajuan resolusi Dewan Keamanan terkait Gaza ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan Washington sejak 7 Oktober 2023 lalu. Resolusi pertama itu mendapat veto dari Rusia dan China.

Meski Amerika Serikat bersiap melindungi Israel melalui veto pada rancangan resolusi Aljazair, Israel dinilai pakar lebih mengkhawatirkan draf yang dirancang oleh Washington.

Direktur Internasional Crisis Group PBB Richard Gowan mengatakan bahwa rancangan yang tengah disusun oleh AS ini diibaratkan sebagai sebuah 'tembakan peringatan' bagi Netanyahu.

“Ini adalah sinyal terkuat yang dikirim AS di PBB sejauh ini, bahwa Israel tidak dapat mengandalkan perlindungan diplomatik Amerika setiap saat,” jelas Gowan.

Perwakilan Israel untuk PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar atas rancangan AS tersebut. [ti/jm]