Duta Besar AS untuk Moskow, Selasa (25/8) mendesak Rusia untuk segera mengadakan penyelidikan atas dugaan peracunan kritikus Kremlin Alexei Navalny yang sedang menjalani perawatan di Jerman.
Dutabesar John Sullivan menyatakan pihak berwenang Rusia harus membuka "penyelidikan segera, komprehensif, dan transparan," dan sekaligus minta pertanggungjawaban pihak di balik tindakan ini, kata juru bicaranya melalui Twitter.
Pemerintah Rusia menepis tuduhan terlibat dalam dugaan serangan terhadap pemimpin oposisi Alexi Navalny setelah dokter menyatakan tes menunjukkan Navalny diracun.
BACA JUGA: Dokter Jerman Indikasikan Navalny DiracunNavalny berada dalam keadaan koma di rumah sakit Jerman karena sejak Kamis lalu ketika dalam penerbangan menuju Moskow dari Siberia. Ia dipindahkan Sabtu lalu ke rumah sakit Charité di Berlin, di mana dokter menyatakan hari Senin (24/8) bahwa tes menunjukkan adanya bahan yang disebut "inhibitor kolinesterase" dalam tubuhnya.
Cholinesterase adalah enzim yang sangat penting untuk fungsi normal sistem saraf manusia, vertebrata lainnya, dan serangga. Inhibitor itu memblokir bahan kimia, asetilkolin, yang mengirimkan sinyal antar sel saraf.
Inhibitor kolinesterase merupakan senyawa yang digunakan untuk meringankan gejala demensia, tapi juga ditemukan dalam senjata kimia dan pestisida untuk membunuh serangga.
Sejumlah sekutu Navalny berpendapat Kremlin bertanggung jawab atas penyakit yang diderita Navalny, dan sebagian pihak menuntut penyelidikan tentang kemungkinan terlibatnya Presiden Vladimir Putin. [mg/ii]