AS Dipandang Perlu Cegah Upaya China Miliki Kendali di Pelabuhan Penting

Pelabuhan Sines, di Sines, Portugal selatan, 12 Februari 2020. (Foto: AP/Armando Franca)

Portugal yang pernah menjadi pusat kerajaan maritim yang kuat, sedang menarik perhatian kekuatan-kekuatan besar saat ini. Para analis memperingatkan kecuali AS bergerak cepat, China akan segera memperluas kendalinya atas pelabuhan penting Portugis ini.

Sebulan dari sekarang, nasib terminal baru di Pelabuhan Sines di pantai barat daya Portugal akan ditentukan.

Sines adalah "pelabuhan laut dalam pertama jika berangkat dari Amerika menuju Eropa, jadi pelabuhan ini adalah infrastruktur yang sangat penting," kata Domingos Fezas Vital, duta besar Amerika untuk Portugal di Lisbon, dalam sebuah wawancara telepon.

Pada tahun 2012, China mengakuisisi saham di salah satu dari empat terminal di pelabuhan ini, yang menarik perhatian berbagai kalangan pada rencana strategis Beijing.

"Kira sekarang memiliki kesempatan melakukan penawaran internasional untuk terminal kelima, yang akan menjadi terminal peti kemas kedua," kata Fezas Vital kepada VOA. “Kita amat sangat menginginkan ada perusahaan Amerika bersaing untuk tawaran ini; Saya kira kehadiran AS di pelabuhan Sines sangat penting. "

Fezas mengatakan tidak penting apakah tawaran itu "hanya dilakukan oleh warga Amerika atau warga Amerika bersama para sahabat dan sekutu-sekutunya".

Eric Brown adalah peneliti senior di Hudson Institute yang mengkhususkan strategi Asia dan global.

“Jelas jika kita memperhatikan Jalur Sutra Maritim China - komponen program strategi pembangunan global China yang berfokus pada lautan - salah satu ambisi mereka adalah untuk menguasai pesisir Eurasia dan sebagian besar Afrika,” katanya dalam sebuah wawancara telepon.

“Saya bisa mengatakan dalam perkiraan yang lebih luas, itu juga termasuk Amerika Latin. Salah satu cara di mana mereka mencoba untuk mendapatkan kendali itu adalah melalui investasi ekonomi yang diarahkan secara politis lewat perusahaan milik negara dan perusahaan yang dikendalikan negara di pelabuhan-pelabuhan penting yang mengitari Pasifik, Samudra Hindia, Laut Tengah, dan terus meningkat ke Laut Utara serta negara-negara Baltik," kata Brown. [my/pp]