AS dan Filipina pada Selasa (11/4) memulai latihan tempur terbesar mereka di perairan di seberang Laut China Selatan dan Selat Taiwan. Latihan ini kemungkinan besar akan mengobarkan kemarahan China.
Latihan tahunan oleh kedua sekutu lama ini akan melibatkan lebih dari 17.600 personel militer dan akan berlangsung hingga 28 April.
Baru-baru ini, tentara Angkatan Darat Filipina dan Angkatan Darat AS bergantian mengoperasikan senjata antitank dan peluncur roket yang dipasang di truk, serta mendemonstrasikan latihan perang dengan menggunakan peluru tajam di Filipina Utara.
Your browser doesn’t support HTML5
Latihan yang berlangsung pada 31 Maret di Fort Magsaysay di Provinsi Nueva Ecija itu merupakan bagian dari latihan militer gabungan tahunan yang disebut SALAKNIB.
Mayor Joe Robert, perwira Operasi Pasifik Angkatan Darat AS, mengatakan, “Menurut saya penting sekali bagi hubungan kami dengan Angkatan Darat Filipina dan Artileri Filipina untuk melakukan latihan semacam ini dan melakukan interoperabilitasnya agar kami dapat terus mendorong Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.”
BACA JUGA: Presiden Filipina Bela Kehadiran Militer AS yang Ditentang ChinaIa menambahkan latihan berulang itu akan terus mereka lanjutkan. Militer AS juga akan terus mengembangkan hubungan dengan Angkatan Darat Filipina dan Artileri Filipina demi kebaikan militer kedua pihak.
AS dan Filipina telah sepakat untuk mengadakan lebih banyak latihan tempur besar dan kecil pada tahun 2023 dan meluaskan latihan militer tahunan mereka setelah gangguan yang disebabkan oleh lockdown terkait pandemi virus corona, kata para pejabat militer Filipina. [uh/ab]