AS Gusar Atas Foto-Foto Marinir di Irak

Pria-pria bersenjata di jalanan Fallujah, Irak, meneriakkan slogan-slogan melawan pemerintahan yang dipimpin kelompok Syiah (7/1).

AS gusar atas foto-foto yang disebut-sebut menunjukkan marinir AS membakar jenazah dari apa yang tampaknya pemberontak Irak yang tewas “menggusarkan.”
Departemen Pertahanan Amerika mengatakan foto-foto yang disebut-sebut menunjukkan marinir AS membakar jenazah dari apa yang tampaknya pemberontak Irak yang tewas “menggusarkan.”

Seorang juru bicara Pentagon Laksamana Muda John Kirby mengatakan Kamis (16/1) bahwa para pejabat harus mengizinkan penyelidikan dipimpin marinir mengenai foto-foto tersebut sebelum menentukan keasliannya.

Korps Marinir Amerika meluncurkan penyelidikannya Rabu, beberapa hari setelah foto-foto itu diserahkan kepada Pentagon oleh situs hiburan TMZ.com.

TMZ, yang memuat delapan dari foto-foto itu, mengatakan mereka diberitahu bahwa foto-foto itu diambil di kota Fallujah, Irak Barat, tempat pertempuran sengit antara pasukan Amerika dan pemberontak 10 tahun yang lalu.

Dalam foto-foto itu, satu orang yang kelihatan berseragam Marinir tampak mencurahkan cairan yang mudah terbakar ke jenazah pemberontak. Foto-foto lain menunjukkan jenazah terbakar. Satu foto lagi menunjukkan seorang marinir berlutut dekat satu jenazah dan memandang ke kamera.

Para pejabat pertahanan Amerika mengatakan gambar-gambar itu tampaknya tidak merupakan kejahatan perang. Tetapi, mereka mengatakan marinir itu kemungkinan melanggar peraturan militer yang melarang penanganan jenazah dengan tidak wajar dan pengambilan foto-foto yang tidak wajar di medan perang.

Kirby mengatakan Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel menghendaki penyelidikan gambar-gambar itu, tetapi bahwa ia tidak mengetahui apakah TMZ bekerja sama dengan penyelidikan.

TMZ mengatakan mereka mempunyai 33 foto lagi dari pertempuran tahun 2004 di Fallujah yang terlalu mengerikan untuk ditunjukkan.

Fallujah adalah sasaran dari dua serangan besar dimana pasukan Amerika mengalami beberapa dari pertempuran yang paling sengit sejak perang Vietnam. Kota itu, yang terletak di provinsi Anbar, Irak barat, yang didominasi Sunni, direbut baru-baru ini oleh militan yang terkait al-Qaida.