Gedung Putih memuji keterlibatan pengamat internasional dalam Pemilu Mesir, dan mengungkapkan keprihatinan tentang "situasi politik yang membatasi" pelaksanaan Pemilu tersebut.
Amerika Serikat menyerukan kepada presiden terpilih Mesir, Abdel Fattah el-Sissi, agar melaksanakan reformasi untuk memastikan pemerintah bertanggungjawab dan terbuka sekaligus melindungi "hak-hak universal seluruh warga Mesir."
Pernyataan Gedung Putih hari Rabu (4/6) mengatakan Presiden Barack Obama berencana hendak berbicara dengan Sissi dalam beberapa hari mendatang, setelah pengumuman resmi bahwa mantan panglima militer itu memenangkan 97 persen suara dalam pemilu pekan lalu.
Komisi pemilihan Mesir memperkirakan 47 persen dari pemilih yang berhak ikut ambil bagian dalam pemilu, yang disertai satu hari tambahan pemungutan suara serta boikot oleh organisasi terlarang Ikhwanul Muslimin yang dipimpin presiden terguling Mohamed Morsi.
Pernyataan Gedung Putih itu memuji keterlibatan pengamat internasional, tetapi mengungkapkan keprihatinan tentang "situasi politik yang membatasi" terkait pemilu itu.
Pernyataan Gedung Putih hari Rabu (4/6) mengatakan Presiden Barack Obama berencana hendak berbicara dengan Sissi dalam beberapa hari mendatang, setelah pengumuman resmi bahwa mantan panglima militer itu memenangkan 97 persen suara dalam pemilu pekan lalu.
Komisi pemilihan Mesir memperkirakan 47 persen dari pemilih yang berhak ikut ambil bagian dalam pemilu, yang disertai satu hari tambahan pemungutan suara serta boikot oleh organisasi terlarang Ikhwanul Muslimin yang dipimpin presiden terguling Mohamed Morsi.
Pernyataan Gedung Putih itu memuji keterlibatan pengamat internasional, tetapi mengungkapkan keprihatinan tentang "situasi politik yang membatasi" terkait pemilu itu.