AS, Inggris Berlakukan Sanksi Terkait Pendanaan Hizbullah

FILE: Segel perunggu Departemen Keuangan di kantor Departemen Keuangan AS di Washington, AS, 20 Januari 2023. (REUTERS/Kevin Lamarque)

AS dan Inggris hari Selasa mengumumkan sanksi-sanksi terkait dengan seorang pedagang berlian dan karya seni yang dituduh memberikan dukungan finansial kepada kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon.

Inggris membekukan aset Nazem Ahmad dan melarang siapa pun di negara itu berbisnis dengannya atau perusahaan miliknya.

AS, yang memberlakukan sanksi serupa terhadap Ahmad pada 2019, mengumumkan tindakan terhadap apa yang disebutnya sebagai jaringan terdiri dari 52 individu dan entitas di berbagai negara yang telah “memfasilitasi pembayaran, pengapalan, dan pengiriman uang tunai, berlian, batu-batu permata, karya seni, dan barang-barang mewah” untuk kepentingan Ahmad.

Departemen Keuangan AS mengemukakan dalam sebuah pernyataan bahwa entitas tersebut membantu Ahmad menghindari sanksi-sanksi AS “untuk mempertahankan kemampuannya mendanai Hizbullah dan gaya hidup mewahnya.”

Bersama dengan Departemen Keuangan, Departemen Luar Negeri AS juga memberi imbalan $10 juta bagi siapa pun yang memberi informasi lebih banyak mengenai pendanaan untuk Hizbullah. [uh/ab]