AS, Inggris Peringatkan Israel akan Risiko Perang Darat

Israel menyiagakan pasukan dan tank-tank untuk kemungkinan melancarkan serangan darat atas militan Hamas di Jalur Gaza (17/11).

AS dan Inggris hari Minggu memperingatkan Israel akan risiko yang harus dihadapi apabila militer Israel memperluas serbuan udaranya atas Jalur Gaza menjadi perang darat.
Amerika dan Inggris hari Minggu memperingatkan Israel akan risiko memperluas serbuan udaranya atas Jalur Gaza menjadi perang darat, tapi sekaligus mempertahankan hak Israel untuk melindungi diri dari serangan roket.

Ini dikatakan oleh Presiden Amerika Barack Obama dan Menteri LN Inggris William Hague. Israel punya hak untuk mencegah ditembakkannya roket-roket ke kawasannya, kata presiden Obama dalam sebuah wawancara pers di Bangkok, ketika ia mulai kunjungannya ke Asia. Menlu Hague, kata kantor berita AP, memperingatkan Israel akan risiko diplomatik kalau terus meningkatkan serbuannya atas jalur Gaza.

Obama sebelumnya mengatakan, usaha untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas itu harus dimulai dengan penghentian tembakan roket ke Israel.

Tapi Obama juga menambahkan, akan lebih baik lagi apabila penghentian tembakan roket itu tidak disertai dengan peningkatan serangan udara dan laut oleh Israel yang telah berlangsung lima hari atas kawasan Gaza. Obama mengatakan ia telah mengadakan pembicaraan dengan tokoh-tokoh Mesir dan Turki dalam beberapa hari ini untuk mengusahakan perdamaian.

Israel melancarkan serangan udara lagi hari Minggu atas apa yang disebutnya pangkalan-pangkalan militan di Gaza, sementara kelompok militan meluncurkan tembakan roket yang ditujukan ke kota Tel Aviv. Pejabat di Gaza mengatakan korban tewas dari serbuan Israel itu mencapai 60 orang, termasuk warga sipil. Tiga orang warga sipil Israel dilaporkan tewas kena tembakan roket Palestina.

Perdana Menteri Benyamin Netanyahu mengatakan hari Minggu ia siap memperluas serangan ke Gaza, dan pemerintahnya telah mengirim ribuan tentara ke perbatasan untuk persiapan kemungkinan serbuan darat.

Pesawat-pesawat tempur Israel juga menghantam kantor-kantor media di kota Gaza dan melukai delapan orang wartawan. Tentara Israel mengatakan serangan ditujukan pada peralatan komunikasi yang digunakan Hamas dan mendesak wartawan supaya menjauhi pos-pos milisi.