Jepang dan AS diperkirakan akan mencapai kesepakatan pada minggu ini untuk bersama-sama mengembangkan rudal pencegat hulu ledak hipersonik yang sedang dikembangkan China, Rusia dan Korea Utara, Reuters mengutip surat kabar Jepang Yomiuri, Minggu (13/8).
Kesepakatan itu diharapkan tercapai ketika Presiden Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di AS pada Jumat (18/7), kata laporan itu, tanpa memberikan sumber informasi apa pun. Rudal pencegat itu sendiri dirancang untuk menghindari pertahanan rudal balistik yang ada.
Pejabat di Kementerian Luar Negeri Jepang tidak dapat dihubungi.
Tidak seperti hulu ledak balistik biasa, yang terbang pada lintasan yang dapat diprediksi saat jatuh dari luar angkasa ke targetnya, proyektil hipersonik dapat mengubah arah sehingga lebih sulit untuk menjadi target.
BACA JUGA: Jepang Dorong Anggaran Pertahanan, Raksasa Teknologi KhawatirBiden dan Kishida akan bertemu di sela-sela pertemuan puncak trilateral dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di retret kepresidenan di Camp David, Maryland, kata Yomiuri.
AS dan Jepang pada Januari sepakat untuk mempertimbangkan pengembangan senjata pencegat rudal pada pertemuan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dengan mitra Jepang mereka, Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi dan Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada.
Kesepakatan akan menjadi kolaborasi antara kedua negara terkait dalam teknologi pertahanan rudal.
Washington dan Tokyo mengembangkan peluru kendali dengan jangkauan lebih jauh yang dirancang untuk menghantam hulu ledak di luar angkasa. Jepang sedang mengerahkan peluru kendali tersebut pada kapal perang di perairan antara Jepang dan Semenanjung Korea untuk melindungi diri dari serangan rudal Korea Utara. [ah/ft]