AS, Jepang, Korsel Ingin Tekan Korut Soal Program Nuklir

Deputi Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken (Foto: dok).

Para pejabat senior Amerika, Jepang dan Korea Selatan hari Kamis (17/10) sepakat untuk meningkatkan upaya mereka mendesak Korea Utara agar menghentikan program nuklirnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Shinsuke Sugiyama mengatakan, risiko keamanan Korea Utara sekarang ini telah memasuki tingkat ancaman baru. Menurutnya, diperlukan langkah-langkah berbeda yang tepat untuk menghadapinya.

Ia berbicara di Tokyo di mana ia bertemu dengan Deputi Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken dan Wakil 1 Menteri Luar Negeri Korea Selatan Lim Sung-nam.

Ketiga negara itu adalah bagian dari peserta pembicaraan enam pihak yang macet, sewaktu Korea Utara mundur dari perundingan pada tahun 2009.

“Kebijakan kami belum berubah. Kami tidak akan menerima Korea Utara sebagai negara pemilik nuklir. Kami tidak akan mendukung kepemilikan senjata nuklir oleh Korea Utara, titik,” tegas Blinken.

Ia menambahkan bahwa tujuannya adalah membawa Korea Utara kembali ke meja perundingan untuk melakukan pembicaraan yang “jujur.”

Sebelumnya pekan ini, Direktur Intelijen Nasional Amerika James Clapper menyampaikan kepada Dewan Hubungan Luar Negeri bahwa mengupayakan Korea Utara agar setuju untuk mengakhiri program nuklirnya kemungkinan sulit dicapai. Ia mengatakan hal terbaik yang bisa ia harapkan adalah tercapainya suatu perjanjian yang membatasi kemampuan nuklir Korea Utara.

Pemerintah Korea Utara sejauh ini telah menolak berbagai upaya untuk membuat negara itu mematuhi sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB yang diberlakukan terkait aktivitas nuklirnya. Tahun ini Korea Utara melakukan dua uji coba nuklir bawah tanah serta hampir dua lusin uji coba misil. [uh/lt]