FBI membongkar setumpuk informasi yang mengaitkan laki-laki warga Arab Saudi, pelaku penembakan di pangkalan militer Amerika tahun lalu, dengan Al-Qaida, dan menunjukkan rencana serangan itu sudah dibuat bertahun-tahun sebelumnya, demikian dikatakan pejabat senior penegak hukum hari Senin (18/5).
Terobosan itu didapat setelah agen-agen FBI, yang menyelidiki penembakan mematikan pada Desember lalu itu, membuka dua ponsel pintar milik laki-laki bersenjata itu, Mohammad Saeed Alshamrani, ujar Jaksa Agung William Barr dan Direktur FBI Christopher Wray dalam konferensi pers virtual.
BACA JUGA: AQAP Klaim Penembakan Markas AL AS pada DesemberAlshamrani, letnan dua Angkatan Udara Kerajaan Saudi yang sedang menjalani pelatihan di pangkalan itu, melepas tembakan di dalam ruang kelas pada 6 Desember, menewaskan tiga pelaut Amerika dan melukai delapan lainnya. Alshamrani menembak ke salah satu ponselnya dan mencoba menghancurkan ponsel kedua sebelum dibunuh oleh petugas polisi yang menanggapi insiden itu.
Januari lalu, Barr menyebut serangan itu aksi terorisme dan meminta Apple membantu membuka kunci ponsel itu. Apple menolak dengan alasan privasi, sehingga perlu berbulan-bulan bagi para pakar komputer FBI untuk menerobos enkripsi ponsel.
Pejabat-pejabat sebelumnya mengatakan Alshamrani dimotivasi "ideologi jihad." Tetapi informasi yang diambil dari ponselnya menunjukkan, ia telah diradikalisasi pada tahun 2015, memulai persiapan serangan itu bertahun-tahun lalu dan bergabung dengan Angkatan Udara Saudi untuk melakukan "operasi khusus," ujar pejabat-pejabat.[ka/jm]