Amerika Serikat telah memperingatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa mereka memiliki informasi bahwa Rusia memiliki daftar warga Ukraina yang "akan dibunuh atau dikirim ke kamp" jika terjadi invasi. Demikian isi surat yang dikirim ke kepala hak asasi PBB dan diperoleh kantor berita AFP, Minggu (20/2).
Surat itu, yang datang ketika Washington memperingatkan invasi segera oleh pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina, mengatakan Amerika Serikat "sangat prihatin" dan memperingatkan potensi "bencana hak asasi manusia."
Amerika Serikat memiliki "informasi yang dapat dipercaya yang menunjukkan pasukan Rusia membuat daftar orang-orang Ukraina yang diidentifikasi untuk dibunuh atau dikirim ke kamp-kamp setelah pendudukan militer," kata surat itu.
BACA JUGA: Rusia Perpanjang Masa Latihan Militer di Belarus"Kami juga memiliki informasi yang kredibel bahwa pasukan Rusia kemungkinan akan menggunakan langkah-langkah mematikan untuk membubarkan protes damai atau melawan latihan damai dari perlawanan yang dirasakan dari penduduk sipil," kata pesan yang ditujukan kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet.
Catatan tersebut, yang ditandatangani oleh Bathsheba Nell Crocker, duta besar AS untuk PBB di Jenewa, memperingatkan invasi Rusia ke Ukraina dapat membawa serta pelanggaran, seperti penculikan atau penyiksaan, dan dapat menargetkan pembangkang politik dan agama dan etnis minoritas.
Rusia telah menempatkan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, menurut perkiraan Amerika Serikat dan sekutu Barat.
Moskow membantah berita mengenai rencana menyerang negara tetangganya. Namun Rusia memintab jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO dan bahwa aliansi Barat akan menarik pasukan dari Eropa Timur, sebuah tuntutan yang ditolak Barat. [ah/rs]