Kurangnya pekerja yang mahir menggunakan komputer di Amerika, berarti beberapa juta lapangan kerja dalam bidang teknologi tidak terisi oleh tenaga kerja lokal.
WASHINGTON DC —
Meskipun belakangan ini terjadi perbaikan, angka pengangguran di Amerika tetap tinggi. Tetapi pada waktu bersamaan, para ahli mengatakan kurangnya pekerja yang mahir menggunakan komputer berarti beberapa juta lapangan kerja dalam bidang teknologi tidak terisi.
Rektor perguruan tinggi yang memberikan ribuan gelar teknik setiap tahun mengatakan lembaganya berusaha mengikuti berbagai keterampilan baru yang diperlukan untuk profesi dalam bidang teknik yang beberapa tahun lalu tidak dikenal.
Northern Virginia Community College di dekat Washington memiliki beberapa kampus dan 75.000 mahasiswa. Perguruan tinggi ini menawarkan gelar Associate dua tahun (semacam diploma). Banyak mahasiswanya, termasuk Marc McCarthy, berharap bisa memanfaatkan keterampilan komputer yang diraihnya untuk membina karirnya disertai gaji yang baik.
“Untungnya dalam industri ini, kami bernasib baik karena banyak lowongan pekerjaan,” kata Marc.
McCarthy kembali ke bangku kuliah setelah puluhan tahun bekerja di hotel dan restoran – sebuah industri yang katanya menawarkan sedikit peluang baik di masa depan.
Para pakar mengatakan banyak lapangan kerja dalam bidang manufaktur, administrasi, manajemen menengah di Amerika telah terdesak oleh otomatisasi dan kompetisi asing dalam beberapa tahun ini.
Ekonom tenaga kerja dari Universitas Cornell, Sharon Poczter, mengatakan permintaan akan pekerjaan-pekerjaan seperti itu dulu sangat tinggi sehingga menjamin calon-calon manajer dengan jaminan pendapatan yang mantap. Tetapi pasar kerja telah berubah.
“Pertumbuhan lapangan kerja selama ini hanya mengarah ke keterampilan yang rendah, pendapatan yang rendah, atau keterampilan yang tinggi, pekerjaan dengan pendapatan yang tinggi dan itulah sebabnya kita menyaksikan kekosongan lapangan kerja dengan keterampilan menengah dan yang diperuntukkan bagi kelas menengah,” papar Poczter.
Para pendidik mengatakan kepada mahasiswa kini lebih penting dari sebelumnya untuk mengembangkan ketrampilan matematika, ilmu pengetahuan dan komputer karena perubahan teknologi semakin cepat, dan permintaan untuk keterampilan yang sangat khusus ini semakin meningkat.
Para pengelola perguruan tinggi juga berusaha mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan untuk berbagai profesi baru yang muncul, dan mencari cara untuk mengajarkan berbagai keterampilan itu.
Presiden Northern Virginia Community College, Robert Templin, mengatakan sulit bagi lembaganya untuk tetap terfokus pada sasaran yang terus berubah-ubah ini.
“Hanya dalam lima tahun terakhir muncul karir baru dalam bidang-bidang seperti teknologi informasi kesehatan, keamanan dunia maya, sistem geospasial. Bidang-bidang ini satu dekade lalu tidak ada. Jadi, berusaha mempersiapkan seseorang untuk pekerjaan yang belum terbentuk sangat sulit,” ujar Templin.
Tetapi Templin mengatakan semua upaya itu berharga karena akan lebih memungkinkan bagi para lulusan untuk menemukan pekerjaan yang baik. Seorang lulusan ilmu komputer, katanya, bisa bergaji awal $ 60.000 setahun.
Pengangguran bagi lulusan perguruan tinggi di Amerika selama ini rendah, tetapi survei terbaru menunjukkan empat dari 10 lulusan baru mengatakan mereka bekerja paruh waktu, melakukan pekerjaan, seperti sebagai petugas penjualan ritel, yang tidak memerlukan gelar perguruan tinggi. Mereka kecewa karena jenis-jenis pekerjaan ini tidak memberikan imbalan gaji yang mereka harapkan.
Rektor perguruan tinggi yang memberikan ribuan gelar teknik setiap tahun mengatakan lembaganya berusaha mengikuti berbagai keterampilan baru yang diperlukan untuk profesi dalam bidang teknik yang beberapa tahun lalu tidak dikenal.
Northern Virginia Community College di dekat Washington memiliki beberapa kampus dan 75.000 mahasiswa. Perguruan tinggi ini menawarkan gelar Associate dua tahun (semacam diploma). Banyak mahasiswanya, termasuk Marc McCarthy, berharap bisa memanfaatkan keterampilan komputer yang diraihnya untuk membina karirnya disertai gaji yang baik.
“Untungnya dalam industri ini, kami bernasib baik karena banyak lowongan pekerjaan,” kata Marc.
McCarthy kembali ke bangku kuliah setelah puluhan tahun bekerja di hotel dan restoran – sebuah industri yang katanya menawarkan sedikit peluang baik di masa depan.
Para pakar mengatakan banyak lapangan kerja dalam bidang manufaktur, administrasi, manajemen menengah di Amerika telah terdesak oleh otomatisasi dan kompetisi asing dalam beberapa tahun ini.
Ekonom tenaga kerja dari Universitas Cornell, Sharon Poczter, mengatakan permintaan akan pekerjaan-pekerjaan seperti itu dulu sangat tinggi sehingga menjamin calon-calon manajer dengan jaminan pendapatan yang mantap. Tetapi pasar kerja telah berubah.
“Pertumbuhan lapangan kerja selama ini hanya mengarah ke keterampilan yang rendah, pendapatan yang rendah, atau keterampilan yang tinggi, pekerjaan dengan pendapatan yang tinggi dan itulah sebabnya kita menyaksikan kekosongan lapangan kerja dengan keterampilan menengah dan yang diperuntukkan bagi kelas menengah,” papar Poczter.
Para pendidik mengatakan kepada mahasiswa kini lebih penting dari sebelumnya untuk mengembangkan ketrampilan matematika, ilmu pengetahuan dan komputer karena perubahan teknologi semakin cepat, dan permintaan untuk keterampilan yang sangat khusus ini semakin meningkat.
Para pengelola perguruan tinggi juga berusaha mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan untuk berbagai profesi baru yang muncul, dan mencari cara untuk mengajarkan berbagai keterampilan itu.
Presiden Northern Virginia Community College, Robert Templin, mengatakan sulit bagi lembaganya untuk tetap terfokus pada sasaran yang terus berubah-ubah ini.
“Hanya dalam lima tahun terakhir muncul karir baru dalam bidang-bidang seperti teknologi informasi kesehatan, keamanan dunia maya, sistem geospasial. Bidang-bidang ini satu dekade lalu tidak ada. Jadi, berusaha mempersiapkan seseorang untuk pekerjaan yang belum terbentuk sangat sulit,” ujar Templin.
Tetapi Templin mengatakan semua upaya itu berharga karena akan lebih memungkinkan bagi para lulusan untuk menemukan pekerjaan yang baik. Seorang lulusan ilmu komputer, katanya, bisa bergaji awal $ 60.000 setahun.
Pengangguran bagi lulusan perguruan tinggi di Amerika selama ini rendah, tetapi survei terbaru menunjukkan empat dari 10 lulusan baru mengatakan mereka bekerja paruh waktu, melakukan pekerjaan, seperti sebagai petugas penjualan ritel, yang tidak memerlukan gelar perguruan tinggi. Mereka kecewa karena jenis-jenis pekerjaan ini tidak memberikan imbalan gaji yang mereka harapkan.