Amerika Serikat (AS) mengembalikan empat artefak senilai $1 juta kepada Nepal, termasuk sepasang topeng tembaga berlapis emas yang menggambarkan dewa Hindu. Pengembalian itu dilakukan setelah digelarnya operasi anti-perdagangan manusia, kata otoritas New York pada Senin (4/12).
Salah satu barang tersebut disita sebagai bagian dari penyelidikan terhadap seseorang yang bernama Subhash Kapoor. Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg menyebut dia sebagai "pencuri yang diduga produktif dalam membantu memperdagangkan barang-barang" dari beberapa negara Asia.
Para pejabat pada 2011-2023 mengklaim berhasil menemukan lebih dari 2.500 barang yang diperdagangkan oleh Kapoor dan jaringannya, kata kantor Bragg dalam sebuah pernyataan.
“Nilai total potongan-potongan yang ditemukan melebihi $143 juta,” tambahnya.
"Kami akan terus menargetkan jaringan penyelundupan artefak seberapa pun kompleksnya. Saya berterima kasih kepada tim analis dan jaksa kami yang luar biasa...karena telah memulihkan dan mengembalikan barang-barang indah ini," ujar Bragg.
BACA JUGA: 20 Tahun Temuan Fosil Manusia Purba Liang Bua, Penelitian Belum TuntasEmpat barang yang dikembalikan kepada otoritas Nepal diserahkan dalam sebuah upacara di New York.
“Pengembalian empat mahakarya yang diekspor secara ilegal ini adalah langkah signifikan dalam merebut kembali warisan budaya Nepal dan menjaga harta sejarahnya,” kata Konsul Jenderal Nepal di New York, Bishnu Prasad Gautam.
Topeng-topeng tersebut, berasal dari abad ke-16 dan memiliki nilai kolektif $900.000, menggambarkan Siwa, bagian dari trinitas Hindu.
"Kedua topeng tersebut dicuri pada pertengahan 1990-an sebagai bagian serangkaian aksi pencurian dari rumah keluarga" yang merupak kerabat pembuat topeng, kata kantor Bragg.
Dalam beberapa tahun terakhir, Museum Metropolitain New York dan museum-museum prestisius lainnya sepakat untuk mengembalikan karya seni yang diperdagangkan secara ilegal, khususnya dari negara-negara yang dilanda konflik antara 1970 hingga 1990.
Di bawah kepemimpinan Bragg, yang menjabat sejak 2022, lebih dari 1.000 barang senilai $190 juta telah dikembalikan ke 19 negara, termasuk Kamboja, China, India, dan Pakistan. [ah/rs]