AS Kembalikan Surat Columbus dari Abad ke-15 ke Vatikan

Salah satu halaman dari salinan surat asli yang ditulis oleh Christopher Columbus pada abad ke-15, dipamerkan di Vatikan, Kamis, 14 Juni 2018.

Amerika Serikat mengembalikan salinan surat Christopher Columbus yang dicuri dari Vatikan, Kamis (14/6/2018), Reuters melaporkan.

Surat yang berumur 525 tahun itu kembali ke tangan Vatikan, setelah penyelidikan bersama antara agen Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dan ahli purbakala Tahta Suci Vatikan.

“Kami mengembalikan surat ini kepada pemilik sah,” kata Duta Besar AS untuk Vatikan, Callista Gingrich, dalam acara penyerahan di Perpustakaan Vatikan yang menyimpan ribuan barang-barang langka dan bersejarah

Salinan tersebut adalah salinan surat yang ditulis oleh Columbus dalam pelayaran kembali ke Eropa pada 1493 kepada kerajaan Spanyol untuk mengabarkan penemuan “Dunia Baru.”

Surat asli ditulis dalam bahasa Spanyol. Surat itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan dicetak secara manual menjadi beberapa salinan yang dikirimkan ke beberapa kerajaan Eropa dan Vatikan.

Salah satu surat berbahasa Latin itu dicetak di Roma oleh Stephan Plannack pada 1493, dan tersimpan di Perpustakan Vatikan. Dikenal dengan nama Surat Columbus, surat itu berdiri dari delapan halaman. Setiap halaman berukuran 18,5 cm kali 12 cm.

Duta Besar AS untuk Vatikan, Callista Gingrich (kiri), berfoto dengan Uskup Agung Jean-Louis Brugues dalam acara pengembalian salinan asli surat yang ditulis Christopher Columbus dari abad ke-15, yang dipamerkan di tengah.

Namun, seorang pakar manuskrip langka Amerika menerima surat Columbus pada 2011 untuk diperiksa keasliannya dan kelihatan asli. Setahun sebelumnya, pakar manuskrip itu mempelajari surat yang sama di Perpustakaan Vatikan dan mencurigai surat itu palsu karena bekas jahitan buku tidak sesuai penjilidan buku.

Sedangkan surat Columbus di Amerika memiliki bekas jahitan yang sama dengan bekas penjilidan sampul surat yang dipelajari pakar tersebut di Vatikan.

Dengan dibantu oleh para agen Departemen Keamanan Dalam Negeri, pakar Vatikan berhasil membuktikan bahwa surat asli Columbus telah dijual ke makelar buku New York oleh Marino Massimo De Caro. Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyebut De Caro sebagai “pencuri buku Italia paling berbahaya.”

De Caro sedang menjalani hukuman penjara selama 7 tahun di Italia karena mencuri sekitar 4 ribu buku dan manuskrip kuno dari berbagai perpustakaan Italia dan koleksi pribadi.

Surat asli tersebut dibeli oleh mendiang kolektor AS, David Parsons, pada 2004 seharga $875 ribu. Setelah penyelidikan, janda Parsons bersedia mengembalikan surat tersebut kepada perpustakaan Italia.

Bila dijual, surat itu sekarang berharga $1,2 juta, kata para pejabat yang menghadiri upacara penyerahan. [ft]