Rusia akan menambahkan lebih banyak lagi warga Amerika ke dalam “daftar hitamnya”, menanggapi sanksi-sanksi baru terhadap warga Rusia yang dituduh mencampuri pemilu Amerika.
Kantor berita Rusia RIA Novosti, Jumat (16/3) mengutip Deputi Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov yang mengatakan bahwa Rusia sedang mempersiapkan sanksi-sanksi terhadap “sekelompok orang Amerika lagi” dan kemungkinan “langkah-langkah tambahan.”
Ryabkov menuduh Amerika mengancam stabilitas global, tetapi ia mengatakan Moskow masih ingin mempertahankan dialog dengan Washington, meskipun dipaksa untuk mengambil langkah balasan mengingat kekakuan politik Amerika, lapor RIA.
Hari Kamis (15/3), pemerintahan Trump mengumumkan sanksi-sanksi terhadap 19 warga Rusia dan lima perusahaan yang dituduh mencampuri pemilu Amerika tahun 2016.
Baca juga: Campuri Pemilu, AS Kenai Sanksi Pelaku Serangan Siber Rusia
Amerika juga bergabung bersama mengeluarkan kecaman internasional yang keras terhadap Rusia atas serangan gas saraf di Inggris. Inggris menuding serangan itu dilakukan oleh Moskow.
Ketika ditanya wartawan mengenai serangan racun yang menarget mantan agen ganda di Salisbury itu, Presiden Donald Trump menjawab tampaknya serangan tersebut dilakukan oleh Rusia. Ia menyebut percobaan pembunuhan 4 Maret lalu itu sebagai situasi yang sangat menyedihkan. Ia mengatakan Amerika menganggap masalah itu sangat serius. Trump sebelumnya tampak enggan mengkritik Presiden Rusia atau mengambil tindakan keras terhadap Rusia. [uh]