AS Kerahkan Upaya untuk Temukan dan Bebaskan Wartawan Austin Tice dari Suriah 

Sebuah spanduk bertuliskan "Bawa Austin Pulang ke Rumah" terpasang di luar gedung National Press Club di Washington, pada 2 Mei 2023. (Foto: Reuters/Evelyn Hockstein)

Amerika Serikat akan terus memusatkan upaya untuk menemukan dan membebaskan wartawan Austin Tice yang ditahan sejak tahun 2012 lalu, setelah muncul berita bahwa warga Amerika lainnya muncul di Suriah pada Kamis (12/12).

Travis Timmerman mengatakan dia ditahan setelah menyeberang ke negara itu dengan berjalan kaki tujuh bulan lalu untuk melakukan perjalanan spiritual ke beberapa tempat suci.

Timmerman tampaknya termasuk di antara ribuan orang yang dibebaskan dari penjara yang terkenal kejam di negara itu setelah pemberontak mencapai Damaskus pada akhir pekan lalu, menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dan mengakhiri kekuasaan 54 tahun keluarganya.

Ketika video Timmerman muncul secara daring pada Kamis, dia awalnya dikira oleh beberapa orang sebagai Austin Tice, seorang wartawan Amerika yang hilang di Suriah 12 tahun lalu.

Para pejabat Amerika mengatakan mereka sedang berupaya untuk mengonfirmasi identitas Timmerman dan memberikan dukungan.

Perunding utama penyanderaan Washington, Roger Carstens, melakukan perjalanan ke Lebanon awal pekan ini dengan harapan mengumpulkan informasi tentang keberadaan Tice.

“Kami tidak memiliki konteks atau informasi tambahan apa pun tentang Austin sejak peristiwa akhir pekan di Suriah, namun kami bekerja sangat, sangat keras,” kata juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih pada hari Kamis.

BACA JUGA: Pemberontak Suriah Bebaskan Warga AS yang Ditahan Selama Tujuh Bulan

“Kami berharap perkembangan di Suriah dapat memberikan peluang dan informasi lebih lanjut. Namun saat ini, kami tidak punya apa-apa.”

Kirby mengatakan dia tidak bisa mengomentari laporan bahwa Tice berada di Iran.

Presiden Joe Biden mengatakan pemerintahannya percaya Tice masih hidup dan berkomitmen untuk membawanya pulang, meskipun ia pada hari Minggu (8/12) juga mengakui bahwa “kami tidak memiliki bukti langsung” mengenai statusnya. Kasus ini telah membuat frustrasi para pejabat intelijen AS selama bertahun-tahun.

Tice, yang karyanya diterbitkan oleh The Washington Post, surat kabar McClatchy, dan lainnya, menghilang di sebuah pos pemeriksaan di wilayah yang diperebutkan di sebelah barat Damaskus pada Agustus 2012 ketika meningkatnya perang saudara di Suriah.

Sebuah video yang dirilis beberapa minggu setelah Tice hilang menunjukkan dia ditutup matanya dan ditahan oleh orang-orang bersenjata. Sejak saat itu, dia belum terdengar kabarnya lagi. Pemerintahan Assad membantah bahwa mereka menahannya.

Kirby juga mengatakan kepada wartawan bahwa AS “fokus” terhadap ISIS di Suriah setelah gulingnya Assad. Dia mengatakan ISIS “menyukai ruang yang tidak diatur,” dan akan berusaha mengeksploitasi situasi saat ini. [em/ns]